Jumat, 29 Januari 2016

Kisah Nyata Cerita Dewasa Sang Jago Nyepong

Kisah Nyata Cerita Dewasa Sang Jago Nyepong

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Sang Jago Nyepong merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Shellyketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Heny sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?

Cerita nyata ini dipaparkan oleh Adit, suami Shelly, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita. Adit, 34 tahun, dan Shelly, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Heny, 30 tahun, saat itu sudah beberapa hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Heny sedang mengurus perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juni 2006.. Cerita Sex 2016

“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Shelly kepada Heny yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Shelly lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Adit besok harus kerja lagi..”, kata Henysambil tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Heny. Akhirnya Shelly dan Adit segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Heny ya, Mas?”, kata Shelly sambil memeluk Adit.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Adit sambil memjamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Shelly sambil menyusupkan tangannya ke sarung Adit.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Shelly agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol Adit.

“Memang tidak pakai kok..”, kata Adit santai sambil tersenyum menatap Shelly.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Heny.. Yeeeee nakal ya!”, kata Shellysambil meremas kontol Adit agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Adit sambil memiringkan badannya menghadap Shelly.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Adit sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Shelly sambil melumat bibir Adit sementara tangannya tak hentimengocok kontol Adit hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Adit ketika kontolnya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Shelly sambil menghentikan tangannya.

Lalu Shelly bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Adit juga ikut bangkit lalu segera melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Adit sambil mengecup bibir Shellylalu tangannya agak menekan dan membimbing kepala Shelly ke arah kontolnya.Shelly mengerti dan menuruti kemauan suaminya itu.
“Ohh..”, desah Adit terdengar ketika mulut Shelly sudah mengulum penuh kontolnya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Adit sambil memejamkan matanya ketika tangan Shelly dengan pelan mengocok kontolnya.
“Mm..”, terdengar suara Shelly ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Aditsambil tangannya tak henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Adit sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Shelly pada kontolnya.

“Gantian, Mas..”, kata Shelly setelah menghisap kontol Adit beberapa lama.
Shelly lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.
“Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Shelly dengan mata terpejam ketika lidah Aditmulai menjilati belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Shellylangsung bergoyang seiring rasa nikmat yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Shelly makin keras ketika jari Adit keluar masuk lubang memeknya yang sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.

Tubuh Shelly melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Shelly mendesakkan kepala Adit ke memeknya ketika terasa semburan air mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Shelly serak keluar dari mulutnya..
“Nikmat sekali Mass..”, desah Shelly dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Adit tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Shelly.

Mulut Adit yang masih basah oleh cairan memek Shelly segera melumat bibirShelly. Shelly segera membalas lumatan bibir Adit sambil memegang kontol Aditdan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless.. Bless.. Kontol Adit ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Shelly.
“Ohh..”, kembali desah Shelly terdengar seiring keluar masuk kontol Adit ke memeknya.
“Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Adit ke telinga Shelly sambil tak hentimemompa kontolnya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Heny kesepian..”, kata Shelly sambil mengecup bibir Adit.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Adit sambil terus merengkuh tubuh Shellydalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Shelly sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Heny?”, tanya Shelly di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Adit sambil terus memompa kontolnya keluar masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Shelly sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Adit.

“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Shellysambil mempercepat goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Adit.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Shelly.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Adit sambil mengecup kening Shelly.
“Ohh.. Betulkahh?”, Shelly mendesah.
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Heny, mau nggak?”, tanya Shellymengagetkan Adit.

Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Adit. Shelly tidak menjawab pertanyaanAdit, tapi hanya tersenyum lalu mengecup bibir Adit.
“Mbak Heny adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”, kata Shelly.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Shelly.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Shelly sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Heny..”, kata Shelly lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Shelly sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Adit terputus karena Shelly keburu melumat bibirnya.

Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Heny.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata Shelly sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Adit sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Adit sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Shelly.
Crott! Croott! Croott! Air mani Adit menyembur banyak di dalam memek Shelly.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Adit sambil mengecup bibir Shelly.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Shelly manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Adit sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Heny..”, bisik Shelly. Dan mereka pun kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Heny.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Shelly kepada mereka berdua.
“Aku ikut, San..”, kata Heny.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Shelly berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Heny.
Akhirnya Shelly dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Adit dan Henyberdua.
“Tidak ke kantor, Dit?”, tanya Heny.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Adit sambil mendekati dan duduk di samping Heny.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Adit.
“Apa itu?”, tanya Heny sambil menatap mata Adit.
“Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Adit.
“Nggak tahulah, Dit.. Kita lihat saja nanti..”, kata Heny sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Adit sambil tangannya mencoba memegang tanganHeny.

Heny hanya diam ketika Adit menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Shelly sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Adit air mata Heny makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Dit? Aku nggak tahan..”, kata Heny.

Adit mengangguk. Dan Heny segera merebahkan kepalanya di bahu Adit dan menangis terisak. Adit mengusap-ngusap rambut dan punggung Heny untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Adit sambil melepas rangkulan Heny dan menatap matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Adit.
“Benarkah?”, tanya Heny sambil meyeka air matanya. Adit tak menjawab hanya mengangguk sambil menatap mata Heny.

Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Heny menatap mata Adit. Apalagi ketika Adit sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Heny tak bisa berkata apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Adit menyentuh bibirnya. Ketika Adit mengecup bibirnya, Heny hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Heny ketika Adit mulai melumat bibirnya.
“Dit.. Jangan.. Mmhh..”, kata Heny ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Adit tak menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Heny.
“Mmhh..”, Heny mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.

Dibalasnya ciuman Adit dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Adit membuat Heny bergairah tinggi dan mulai melupakan kesedihannya saat itu.
“Dit.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Heny terputus putus serak ketika tangan Adit mulai menggerayangi bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Heny diremas perlahan oleh Adit sambil tetap berciuman.
“Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Adit sambil menarik tangan Heny.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Shelly?”, tanya Heny ragu.
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Shelly sayang kepada Mbak..”, kata Adit sambil menarik Heny ke kamar.
“Maksudnya apa, Dit..”, tanya Heny.

Adit tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Heny. Henypun karena sudah terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Adit. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian masing-masing. Adit merebahkan tubuh telanjang Heny ke atas kasur.
“Ohh.. Adity.. Mmhh..”, desah Heny keras ketika lidah dan mulut Adit menggigit dan menjilati buah dadanya, apalagi ketika satu tangan Adit turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Adit sambil menatap Heny lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun lagi ke memek.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Heny sambil mata terpejam ketika lidah Adit liar menjilati belahan memek dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Heny merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Adit.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata 

Heny sambil menatap Adit yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Adit sambil tersenyum lalu mengecup bibir Heny.
“Tapi.. Shelly..”, tanya Heny.
“Shelly sangat sayang pada Mbak..”, kata Adit sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Heny.

Heny meraih kontol Adit dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Adit sudah turun naik memompa kontolnya di lubang memek Heny.
“Ohh.. Mhh..”, desah Adit dengan mata terpejam sambil memeluk Heny.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Heny sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Heny menyemburkan air maninya disertai jeritan kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Heny dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Adit sambil mencabut kontolnya.

Heny menuruti permintaan Adit tersebut. Heny membalikkan badannya tanpa menungging, lalu melebarkan kakinya agar kontol Adit bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Adit mengarahkan kontol ke lubang memek Heny dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Adit leluasa keluar masuk. Mata Adit terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Heny sambil memegangi bongkahan pantat Heny yang bulat padat.
“Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Adit serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Dit.. Aku nggak KB..”, kata Heny cepat.

Adit makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-gesekkan di belahan pantat Heny, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Adit menyembur banyak dan jauh hingga punggung Heny.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Adit sambil berbaring di samping tubuh Heny yang masih tengkurap berlumuran air mani Adit di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Dit?”, tanya Heny.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Adit sambil tersenyum lalu mengecup bibir Heny.

Menurut Adit, sampai dengan saat ini hubungan dengan Heny, yang sudah resmi bercerai dengan suaminya, tetap berjalan. Shelly selalu meminta Adit bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Heny tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Shelly sangat bergairah. Heny dicarikan kontrakan oleh Adit sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Heny. 

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
Share this article now on :

0 komentar:

Posting Komentar