Kisah Nyata Di Buat Menjadi Cerita Dewasa Tante Wini yang Seksi
Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Di Buat Menjadi Cerita Dewasa Tante Wini yang Seksi merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+ kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :
Aku sedang tidur ketika HPku berdering. Suara yang tak asing terdengar ditelingaku. Rupanya tante Wini ada di Ykt. Katanya sich ada tugas kantor dengan teman-temannya dan aku diminta datang kehotel *** tempat mereka menginap.
Sambil jalan aku membayangkan sosok tante Wini . Dia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan tinggi 175 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang payudara yang indah dan besar. Waktu kecil dulu aku sering mengintip dada tante Wini dan kalau onani sering membayangkan dadanya itu. Kalau membandingkannya dengan artis, tante Wini mirip Titi DJ, Sexy dan Montok..
Sesampai di hotel aku diperkenalkan dengan dua teman tante Wini , Bu Shinta dan Pak Bondan. Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan selama mereka di Ykt, dan aku menyanggupinya. Setelah itu kami berkeliling kota sampai jam 21:47. Karna sudah malam tante Wini meminta aku menginap dikamarnya saja. Kesempatan batinku, dari tadi aku sudah gatal melihat payudara tante Wini dibalik baju tang top biru yang ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia tanteku, yang penting hasratku tersalurkan pikirku. Cerita Sex 2016
Setelah masuk kamar tante Wini pergi mandi, aku langsung memikirkan cara bagaimana agar aku bisa menikmati tubuh tante Wini yang seksi walau sudah mempunyai dua anak. Saat dia keluar aku menelan ludah, dengan celana pendek ketat sampai diatas lutut dan baju kaos putih tanpa lengan benar-benar memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya yang sempurna. Saat tante Wini lewat didepanku tercium wangi sabun dari tubuhnya, saat ia hendak mengeringkan rambutnya terlihat BH hitam kesukaanku dari balik ketiak tante Wini .
Aku jadi gelap mata. Begitu tante Wini membelakangiku, langsung kurangkul dia. Bibirku menyedot lehernya, sementara tanganku yang satu meremas sepasang payudara dan yang satu lagi bermain diselangkangan dan paha tante Wini . Tante Wini Kaget, dengan mata melotot ia membentakku
“aku ini tantemu Denis !!!” , teriaknya
“Maaf tante, aku sudah lama mengagumi tante,..” sambil tetap ku ciumi lehernya
“Denis ,..km sadar ga sih” , Tante Wini belum bisa menerima kuperlakukan seperti itu.
Aku tidak peduli, aku tetap memeluknya dari belakang, dan tanganku menelusup mencari memeknya,.
Hanya sebentar ia meronta setelah itu tubuh tante Wini menjadi tenang.bahkan mulai terangsang sepertinya.
“Izinkan aku merasakan tubuh tante yang indah ini ya?” Desahku di kuping tante Wini .
“Tapi Denis ”..
“Aku sudah ga tahan tante,keinginan ini sudah lama aku pendam”
Mungkin karena kasihan dan juga mulai terangsang, Tante Wini membiarkan tanganku memainkan klentitnya,dan mulai pasrah dengan perlakuanku.
“Gimana Denis ? Tapi sekali ini aja ya Denis .. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” Kata tante Wini . Aku mengangguk kecil tanda bersedia.
Tante Wini lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu tante Wini mencopot celana ketatnya terlihat paha mulus yang kugerayangi tadi. Saat ia hendak melepas tali BH aku cegah. Dengan lembut tanganku kebelakang pundak tante Wini membuka kaitnya lalu memelorotkan BH itu sambil menggesek puting susunya. Sepasang payudara berukuran 36 B terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan.
Tante Wini lalu mencopot celana dan CD hitamnya. Dan kini ia telah telanjang bulat, penisku terasa tegang karna tak menyangka tubuh tante Wini seindah itu. Lalu ia naik keatas ranjang dan merebahkan badannya telentang. Aku begitu takjub, tubuh tanteku yang aduhai telanjang dan pasrah berbaring diranjang tepat dihadapanku.
“Ayo Denis .. apa yang kamu tunggu, tante udah siap, jangan takut kalau belum pernah nanti tante bantu” Kata tante Wini .
“Iya.. tolong ya tante” Jawabku berbohong.
Segera aku melepas semua pakaianku karna sebenarnya aku juga sudah tak tahan. Kulihat tante Wini memperhatikan kejantananku yang berdenyut-denyut, lalu aku naik keatas ranjang dan memulainya. Langsung saja kukecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, masih canggung pikirku, tapi tidak aku hiraukan terus aku lumat bibirnya. Sementara kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-
elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.
“Ooh.. Denis .. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Tante Wini mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali aku merasakan ia menelan ludah yang mulai mengental.
Setelah puas dengan bibirnya, kini bibirku kuarahkan kebawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada tante Wini . Sejenak aku pandangi buah dada yang kini berada tepat dihadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah laki-laki. Langsung aku jilati dari bawah lalu kearah putingnya, sementara buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.
“Emmh oh aarghh” Tante Wini mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.
Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, kini jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling vagina tante Wini . Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa dia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-
jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang vagina tante Wini yang semakin licin tersebut.
“Aarrgghh.. eenhh.. Denis kam.. mu ngapain oohh..” Kata tante Wini meracau nggak karuan, kakinya mengecak-
ngecak sprei dan badannya menggeliat.
Tak kuperdulikan kata-katanya, maka tubuh tante Wini makin menggelinjang dikuasai nafsu birahi. Kurasakn tubuh tante Wini menegang dan wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam liang vaginanya.
“Oohh.. arghh.. oohh..” kata tante Wini dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba.
“Ooh..aahh..” Tante Wini mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya tergetar hebat beberapa kali.
Terasa cairan hangat memenuhi lubang vaginanya.
“Oohh.. ohh.. emhh..” Tante Wini mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
“Denis apa yang kamu lakukan kok tante bisa kayak gini?” Tanyanya padaku.
“Kenapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
“Baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, luar biasa” Kata tante Wini .
Ia lalu bercerita kalau om Widya (suaminya) hanya sebentar saja jika bercumbu sehingga ia kurang puas.
“Sayang.. sekarang giliranku” Bisikku ditelinganya, tante Wini mengangguk kecil.
Aku mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan tante Wini tahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya. Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya.
“Lebih cepat Denis .. aarghh.. mmhh” Kata tante Wini terputus-putus dengan mata yang merem melek. Aku percepat gerakanku lalu terdengar suara berkecipak dari selangkangannya.
“Iya.. begitu.. aahh.. terr.. russ.. aarghh..” kata tante Wini tak karuan.
Keringat kami berucuran menjadi satu, kulihat wajahnya semakin memerah.
“Denis , tante mau.. enak lagi.. ohh.. ahh.. aahh ahh..” Kata tante Wini sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku.
Remasan dinding vaginanya begitu kuat, akupun mempercepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks.. aahh.., kubiarkan air maniku keluar didalam liang senggama tante Wini . Kurasakan nikmat yang luar biasa, kupeluk tubuhnya erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang sesungguhnya. Setelah cukup menikmatinya kucabut penisku dan kubaringkan tubuhku disampingnya.
“Tante Wini , terima kasih ya..” Kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.
“Tante juga Denis .. baru kali ini tante merasakan kenikmatn seperti ini, kamu hebat” Kata tante Wini lalu mengecup bibirku.
Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.
Sekitar jam 3 pagi aku terbangun. Setelah meminum segelas air aku memandangi tubuh telanjang tante Wini . Benar-benar menggairahkan sekali, kecantikan wajah dan keindahan tubuhnya masih terjaga diusianya yang hampir berkepala 4 ini. Lalu aku mulai mencumbunya lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan sepuas hatiku setiap inci tubuh tante Wini . Perlahan-lahan aku lumat bibir tante Wini dengan penuh kelembutan sampai ia mulai terbangun lagi.
Setelah tante Wini terbangun kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku didalam mulutnya. tante Wini pun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlama-lama menikmati bibirnya. Tanganku beroperasi didadanya, kuremas-remas payudaranya yang kenyal mulai dari lembah sampai ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya shingga ia menggeliat dan menggelinyang. Dua bukit kembar itu semakin mengeras. Ia menggigit bibirku saat kupelintir puting susunya.
Setelah aku puas dibibirnya, kini aku melumat dan mengulum payudaranya. Dengan sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap meremas-remas buah dadanya yang sebelah kanan. Kulihat mata tante Wini sangat redup, ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.
“Oohh.. aarghh.. en.. ennak Denis , emmh..” Kata tante Wini mendesah-
desah.
Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas payudaranya dan menyeret ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, ia ingin agar aku segera mempermainkan liang vaginanya. Jari-jariku pun segera bergerilya divaginanya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya yang membuat tante Wini semakin menggelinyang tak karuan.
“Ya.. terruss.. argghh.. eemmh.. enak.. oohh..” Mulut tante Wini meracau.
Setiap kali tante Wini terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk vaginanya, setelah ia agak tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan beberapa kali.
“Emhh Denis .. ayo dong jangan gitu.. kau jahat oohh..” Kata tante Wini memohon.
Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akn membuatnya klimaks dengan jariku tapi dengan mulutku, aku ingin menerapkan hasil latihanku dengan Bu Denok dan Bu Atika.
Segera kuarahkan mulutku keselangkangannya. Kusibakkan rambut-rambut hitam yang mengelilingi vaginanya dan terlihatlah liang senggamanya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.
“Denis .. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wini .
Aku tak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menari-nari didalam liang senggamanya bahkan menjadi semakin liar tak karuan
Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkram sprei dan mulutku dipenuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
“Ohmm.. emhh.. ennak Denis .. aahh..” Kata tante Wini ketika ia klimaks.
Setelah tante Wini selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku mencumbunya lagi karna aku juga ingin mencapai kenikmatan. Kali ini posisiku dibawah tubuh tante Wini .
Aku tidur telentang dan tante Wini melangkah diatas batang penisku. Tangannya memegang batang kejantananku yang tegak perkasa, setelah menjilatinya lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan vaginanya diarahkan ke batang penisku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan liang kewanitaannya. Tante Wini lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggannya dan ketika sampai dikepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-
pelan tapi kini ia mempercepat gerakannya.
Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desis, sungguh seksi wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha mencapai puncak kenikmatan. Wajah tante Wini terlihat sangat cantik seperti itu ditambah lagi rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepaalanya. Payudaranya terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tembah keras katiak jari-jariku memelintir puting susunya.
“Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wini .
“Tante nggak kuat lagi Denis ..” Kata tante Wini sambil berhenti menggerakkan badannya.
Aku tahu ia segera mencapai klimaks, lalu aku rebahkan tubuh tante Wini dan kupompa liang senggamanya, tak lama tante Wini mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan tante Wini menikmati orgasmenya yang kesekian. Setelah itu kucabut batang penisku dan kusuruh tante Wini menungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante Wini terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang kulakukan padanya. Ia hanya mendesah kenikmatan.
Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh tante Wini rebahan lagi dan aku masukkan lagi batang kejantananku dan memompa vaginanya lagi, karna aku ingin mengakhirinya. Beberapa saat kemudia tante Wini ingin klimaks lagi, wajahnya memerah dan tubuhnya menggelinjang ke sana ke mari.
“Ahh.. oh.. tante mau enak lagi Denis . arrghh ahh..” kata tante Wini .
“Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. aku juga sedikit lagi..” desahku.
“Tante udah nggak tahan Denis .. ahh..” kata tante Wini mendesah panjang.
Lalu tubunya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. caran hangat membasahi batang kejantananku. Cairan hangat menyirami batang penisku dan kurasakan dinding vaginanya seakan akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya aku pun tidak kuat.. crott.. aku pun mencapai klimaks. Nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat meresapi kenikmatan yang merasuki kami berdua.
“Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya.
Setelah itu 3 malam berturut-turut aku memuaskan hasrat yang terpendam sejak aku kecil sampai tante Wini kembali pulang ke Smr.
“Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara.
Aku tersenyum penuh arti. Sebentar lagi aku akan pulang berlibur, aku sudah rindu dengan tante Wini yang aduhai.
Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
0 komentar:
Posting Komentar