Kisah Nyata Cerita Dewasa Tante Makasih ya Sayang
Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Tante " Makasih ya Sayang " merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+ kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :
Suasana malam minggu ramai memang banyaknya orang yang hadir membuat Donie pemuda yang memang sedang berjojing ria membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, Donie tidak sendiri dia datang dengan Igor yang tengah asyik berjojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Siska.
Hai, boleh aku duduk?!” suara wanita menyapa.
Donie menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.
“Please..?” balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
“Sendiri?” sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman keras.
“Akh nggak? bareng temanku, tuh” tunjuk Donie pada Igor yang saat itu sedang mendekatinya.
“Hai Don.. Kenalin dong” sergah Igor.
“Boleh juga boncegan lo..” bisik Igor pada Donie.
“Gila lo.. gue aja belum kenal”
“Don..?! Kenalin Vina..”
“Vina..” kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
“Donie..?!” balas Donie.
“Don sorry nich aku bakal jalan duluan sama Vina, disini terlalu ramai”
“Terus gue gimana?” Tanya Donie.
“Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?”
“Dasar gila lo, nich?!” Maki Donie.
Kini hanya tinggal Donie dengan wanita itu didalam diskotik Siska yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.
“Don.?!”
Donie menoleh,”Ya..?”
“Boleh aku minta tolong anterin pulang?” Pinta wanita itu pada Donie sambil menyerahkan kunci kontak.
Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan diskotik Siska. Mobil yang dikendarai Donie menuju kawasan perumahan Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.
“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathin Donie setelah memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya kira-kira 35-an. Cerita Sex 2016
Sepanjang perjalanan Donie memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap.
Tangan Donie mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat jelas CD wanita itu.
“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.
Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.
“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu Donie sambil melepas remasan kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil membersihkan matanya.
“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawab Donie.
“Belok kiri no.13” tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” Donie mengiyakan.
Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam garasi.
“Mari Tan..” bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.
Jalannya yang anggun membuat Donie menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang dan mulus.
“Silahkan duduk..?!” mempersilahkan Donie duduk.
“Tanks Tante?” balas Donie.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
“Donie” balas Donie sedikit berteriak agar terdengar.
Tante Santi membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah Donie rapat sekali membuat Donie agak keki.
“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”
Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.
“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balas Donie memerah.
“Oh ya.. Panggil aku Santi” Tante Santi memperkenalkan namanya.
“Tante Santi tinggal sendiri?” Mencoba Donie untuk ngobrol.
“Jangan panggil Tante Santi donk, Tante aja, apa Santi aja”
“Tante dech..” Donie memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Santi.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante Santi yang menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Santi dipuji seperti itu.
“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanya Donie penasaran.
“
Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar..” jelas Tante Santi.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathin Donie.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Santi bertanya sambil menarik tangan Donie ke atas pahanya yang putih itu.
“Belum Tan..?!” jawab Donie menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heran Donie.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?” Bathin Donie.
Sekarang Donie bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Santi senang diperlakukan seperti itu. Tangan Donie mulai meraba paha Tante Santi.
“Kulit Tante halus sekali..?!” bisik Donie ke telinga Tante Santi disertai jilatan halus membuat Tante Santi menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas Don..?” pinta Tante Santi manja.
Tangan Donie masuk ke dalam celana dalam Tante Santi.
“Okh kamu ahli sekali Don?” tangan Tante Santi mulai menjalar ke arah celana Donie dan mulai menelanjangi Donie dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku engga’ tahan okh.. Okh” kembali Tante Santi mengerang kenikmatan.
Kini Donie sudah telanjang di pegangnya peler millik Donie yang lumayan besar.
“Gede juga punyamu” ucap Tante Santi sambil mulai mengulum peler Donie Donie hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke dalam mulut Tante Santi.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Santi.
“Telanjangi aku Don” pinta Tante Santi setelah puas mengulum peler Donie.
Donie mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Santi, jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang gede. Donie merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.
“Regangin pahamu Tan” pinta Donie.
Mulai ia menjilati vagina Tante Santi yang merah mungkin karena jarang di pake.
“Oh bulu jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujar Donie sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Santi.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Don okh.. Enak.. Enak” Menggelinjang eggak karuan Tante
Santi menahan birahi yang mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya. Sementara tangan Donie asyik meremas payudara Tante Santi yang gede.
“Remas Don remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya merem melek. Terlihat jelas oleh Donie vagina Tante lisa kembang kempis karena kenikmatan.
“Don masukin donk, masukin Don.. Ukh”
Sedikit dibungkukkan tubuh Doni sambil mulai mengarahkan batang pelernya ke arah vagina Tante Santi yang sudah becek karena jilatan lembut lidah Donie. Perlahan tapi pasti peler Donie mulai merambah masuk ke dalam vagina Tante Santi.
“Okh..” desah Tante Santi keenakan.
Pantat Donie bergerak maju mundur.
“Okh.. Enak Don okh..” merem melek Tante Santi dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Santi masih keenakan.
Donie pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Santi yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.
“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante Santi yang sudah basah banget.
Mulut Tante Santi yang mendesah seksi itu disambar Donie hingga keduanya saling berciumn liar, tangan Donie pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Santi yang sudah keras. Cukup lama perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante Santi yang tak tahan akan peler Donie yang beraksi. Hingga..
“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajak Donie.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..”
Peler Donie masih menancap tegang di vagina Tante Santi, diangkatnya tubuh bugil Tante Santi lalu merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak terbendung gerakan maju mundur Donie yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante Santi merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.
“Don gantian ya?” pinta Tante Santi ganti posisi.
Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Santi berada di atas menindih tubuh Donie.
“Don gimana kalau goyang gini” tawar Tante Santi sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil tangannya
terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.
“Oh Don aku sudah tidak kuat Don.. Okh.. Don.. Okh.. Don.. Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh” erangan Donie menahan goyangan Tante Santi yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”
Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Donie.
“Okh.. Hisap Don.. Okh” pinta Tante Santi sambil tangannya mengocok kencang peler Donie yang saat itu sedang di ujung banget.
Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Santi beserta cairan yang keluar dari dalam vagina itu Tante Santi terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Santi muncrat ke wajah Donie.
“Okh.. Okh..” erangan Tante Santi sambil terus membenamkan memeknya ke wajah Donie.
“Okh Don kamu luar biasa” puji Tante Santi atas kehebatan Donie melayaninya.
Donie duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante Santi mengocok peler Donie yang sudah tegang.
“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”
Crot.. Crot.. Dari peler Donie keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante Santi memasukkan peler Donie ke dalam mulutnya.
“Akh.. Okh..” Donie tersenyum puas begitu juga Tante Santi yang memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Donie.
Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Santi, setelah Tante Santi mengajak Donie ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan Donie dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.
Mampukah Donie..?
Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
0 komentar:
Posting Komentar