Kamis, 31 Maret 2016

Kisah Nyata Cerita Dewasa Rentenir Lesbi

Kisah Nyata Cerita Dewasa Rentenir Lesbi

Kisah Nyata Cerita Dewasa Rentenir Lesbi


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Rentenir Lesbi merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Cerita sex ini adalah cerita pengalaman , atau kisah lama seorang perempuan yang suka hubungan sesama jenis, dan berikut ceritanya. Pengalamanku ini terjadi pada tahun 1996 akhir, ketika aku sedang memulai usahaku di kota S. Aku baru saja menyelesaikan urusan pinjaman modalku pada sebuah bank swasta di kota ini. Pada masa itu belum ada tanda-tanda yang mengisyaratkan munculnya bencana ekonomi seperti belakangan ini, sehingga semua urusan banking terasa smooth saja.

Banker yang mengurusi pinjamanku ialah seorang mantan kawan sekolah SMA-ku dulu. Sebut saja namanya Nana. Ia baru beberapa bulan bekerja di bank tersebut setelah menyelesaikan studinya di Amerika. Semasa SMA, Nana ialah seorang yang menurutku termasuk golongan nerd. Berkaca mata, duduk di barisan depan, rajin bertanya, dan catatannya selalu laris difotokopi ketika menjelang musim ujian. Sedangkan aku sendiri termasuk golongan urakan, yang selalu mendapat nilai pas-pasan, kecuali untuk pelajaran olah raga. Harus kuakui, Nana tidak banyak berubah.
Ia tetap saja nampak kuper dibalik kaca mata minus tiga itu. Untung saja pakaian kerja yang dikenakannya membuatnya nampak lebih ‘terbuka’. Aku ingat, ketika itu ia mengenakan blazer warna biru pastel, dan kemeja kuning muda. Ia juga mengenakan rok mini berwarna biru tua, dan sepatu berhak tinggi, sehingga tingginya yang hanya sekitar 165-an itu terlihat hampir menyamai tinggi badanku.

Setelah usai menandatangani tumpukan kontrak dan perjanjian, aku memutuskan untuk mengajaknya makan siang, bukan lagi sebagai kreditor, tapi sebagai seorang kawan lama. Nana setuju saja, mengingat bahwa pinjamanku waktu itu membuatnya memenuhi target bulanannya.
Kami meluncur menuju sebuah hotel yang cukup terkenal di kota S, karena satu gedung dengan pusat perbelanjaan TP3. Kami menghabiskan waktu cukup lama untuk memesan menu ala carte, karena harga menu buffet tentunya tidak terlalu ekonomis. Selama makan, Nana tampak diam saja, seperti biasanya. Cerita Sex 2016

Aku mencoba mengamati wajahnya yang manis itu. Kulihat alisnya yang tipis, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, dan lehernya. Leher yang sangat indah, jenjang dan halus. Ketika aku melihat agak ke bawah lagi, kulihat kancing kemejanya yang paling atas tidak dikancingkan sehingga aku dapat berimajinasi bagaimana bentuk bagian tubuhnya yang berada di balik kemeja itu. Selagi asyik-asyiknya menikmati keindahan itu, rupanya Nana mengamatiku dari tadi.

Ia menyunggingkan senyum, mengambil serbet, mengelap bibirnya, dan berkata, “Jen, kamu masih seperti yang aku dengar dulu?”.
“Hmm.., Tergantung apa yang kamu pernah dengar dulu”, Jawabku agak kikuk.
“Pacaran dengan sesama jenis”, Jawabnya lugas. Membuat mataku sedikit terbelalak kaget dan menatap matanya yang bundar lucu itu.
“Yah.., Kalau gosip yang kamu dengar cukup lengkap, seharusnya kamu nggak perlu nanya ‘kan?”, Jawabku mencoba diplomatis.
“Cukup lengkap untuk bisa blackmail kamu”, Katanya.
“Haha, just kidding!”, ujarnya lagi agar aku tidak tersinggung. Aku hanya tersenyum saja dan pura-pura berkonsentrasi pada makan siangku.
“Bersyukurlah kamu bisa hidup normal”, Kataku mencoba bergaya bijak.
“Hihihi.., Udahlah Jen, kreditnya udah di-approved ‘kan?”, katanya lagi”, Nggak ada yang perlu ditakutin.., kecuali kalau bayarnya nunggak!”, Candanya.

Kami terdiam untuk beberapa saat, tapi kemudian aku merasakan sesuatu di betisku. Meja makan kami tergolong kecil, hingga posisi duduk kami cukup dekat, dan kaki kami bisa bersentuhan. Namun kali ini sentuhan itu seperti bukannya tak sengaja. Aku merasakan sentuhan jari kakinya mengusap betisku pelan-pelan, merambat naik ke lututku, bergerak menyusup masuk ke rok miniku, dan bergerak mengusap-usap paha kiriku bagian dalam.

Aku menatap matanya dalam-dalam sambil tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tapi dia balik memandang wajahku, tersenyum, dilepaskannya gagang sendoknya, lalu tangannya menyentuh lehernya sendiri dengan ujung jari tengah. Seperti orang tolol, pandanganku mengikuti kemana larinya jari-jari lentik itu. Jemarinya bergerak pelan-pelan ke bawah, menyusuri lehernya, turun terus, lalu berhenti ketika tersangkut di kancing kemeja kuningnya. Pada saat itu juga jari kakinya yang sejak tadi diam di antara kedua pahaku disodokannya ke depan, menyenggol kewanitaanku, memang tidak tepat pada bibirnya, namun cukup memberiku sengatan birahi yang mendadak.
“Hkk..”, Aku merintih tertahan, memejamkan mataku untuk mengontrol perasaanku. Ketika mataku terbuka, nampak Nana tersenyum padaku, menunjukkan sebaris gigi yang bersih dan indah. 

Senyuman itu membuatku makin kikuk. Meskipun masa laluku kulewatkan dengan ‘bebas’, namun penampilan Nana yang anggun membuatku tidak mikir macam-macam padanya.., tapi setelah apa yang dilakukannya ini.., aku tidak tahu lagi. Akhirnya, setelah membisu cukup lama, aku melambaikan tangan pada waiter, dan membayar makan siang.
“Jenn”, Katanya sambil meletakkan tangannya di bahuku. “Aku punya membership di hotel ini, dan aku rasa aku perlu istirahat sedikit. Kamu mau menemaniku kan?”, Tanyanya dengan kalimat yang lugu namun sudah dapat ditebak artinya. Mengingat hubungan bisnisku dengan banknya, aku memutuskan untuk menurut.

Sebagai wanita, agak sulit bagiku untuk bercumbu rayu begitu saja dengan orang yang cukup asing. Hal itulah yang membuatku bengong saja meskipun kini aku sudah duduk di sofa dalam kamar executive hotel, sementara Nana berdiri di hadapanku dan melepas blazernya dengan gaya yang dibuat-buat agar merangsang. Melihatku tidak berespon, Nana melanjutkan permainannya, ia melepaskan satu persatu kancing kemejanya, lalu menyingkapkan kemejanya sehingga bahu kanannya yang halus dan putih bersih itu terlihat olehku.

Tali bra berwarna putih berenda tampak menghiasi bahu yang indah itu. Aku cukup mengagumi keindahan tubuhnya, namun aku masih segan untuk bereaksi, aku malu karena Nana pernah menjadi orang yang cukup aku hormati. Dilemparkannya kemejanya ke atas ranjang, menyusul bra dan celana dalamnya. Aku hanya diam menatap tubuhnya yang kini hanya terbalut rok mini biru tua itu.
Payudaranya nampak indah sekali bentuknya, bulat, tidak terlalu besar namun kencang, putih bersih, dan putingnya kecil sekali berwarna coklat muda. Ia melangkahkan kakinya mendekati tempatku duduk.

“Jenn”, bisiknya, “Aku mendengar semua gosip tentang kamu. Tentang anak-anak basket yang lesbi, dan tentang apa yang kamu lakukan dengan guru geografi di perpustakaan waktu itu. In fact, hampir semua orang membicarakannya, namun nggak ada yang berani terang-terangan menuduh”, Sambungnya lagi.
Aku tetap diam, menundukkan kepalaku dengan rasa tidak enak.
“Aku iri dengan Reni dan Evelin yang bisa setiap saat mandi bersama kamu, tidur bareng di rumah kost, melihat kamu dengan kaos basah di ruang ganti..”, bisiknya lagi, seolah menelanjangi masa laluku yang hendak aku lupakan.

Aku tetap tertunduk ketika tiba-tiba Nana meraih kepalaku dan mendongakkannya. Karena posisiku duduk dan dia berdiri, maka mataku langsung berhadapan dengan sepasang payudaranya yang indah itu, dengan puting-puting yang masih flat, menunggu untuk dibangunkan. Aku tetap terdiam, meski jari-jari Nana menyusupi rambutku yang lurus dan pendek, mengusap pipi dan rahangku, mengelus tengkukku lalu aku mendengar suaranya lagi.
“Jenn, please..”, Katanya, aku melirik ke atas, menatap matanya. Kaca matanya tak mampu menyembunyikan sorot memelas dari kedua mata bulatnya.

Tanganku memeluk pinggulnya menariknya mendekat. Aku segera mendaratkan bibirku tepat pada puting susu kanannya, menghisap, melingkarinya dengan lidahku, terus-menerus. Aku merasakan cengkeramannya pada kepalaku menguat, aku mendengar desahan nafasnya kian tak teratur, Aku melirik ke wajahnya, aku melihat alisnya menyatu, matanya terpejam, mulutnya ternganga mengeluarkan desahan nafas tak beraturan.

Aku ikut kehilangan kontrol, wajahnya begitu membangkitkan hasratku, aku segera memindahkan mulutku ke puting susu kirinya, meremas payudaranya sambil mengulum putingnya, ekspresi wajahnya menunjukkan perasaan kegelian yang amat sangat, tubuhnya menggeliat-geliat kecil, kakinya tampak goyah, tak lama kemudian ia jadi lunglai seperti selembar handuk, rebah di atas karpet tebal kamar itu. Cukup lama aku memainkan kedua payudaranya dengan mulut dan tanganku sementara tangannya sendiri telah masuk ke balik rok mininya.

Tiba-tiba ia mendorongku hingga kini aku berada di bawah tubuhnya. Wajahnya nampak begitu dekat dengan wajahku, ia mendaratkan ciumannya di bibirku, menghisapnya kuat-kuat, sambil tangannya membuka kancing-kancing blazer dan kemejaku. Aku tidak mengerti kenapa aku hanya diam, namun kini aku merasakan tangannya telah menerobos bra Marks & Spencer-ku. Dilepaskannya bibirnya dari bibirku, ia menjilati dan menciumi seluruh rahang dan leherku, memberiku rasa hangat yang nikmat. Ditariknya braku ke atas hingga ia dapat melihat payudaraku.

Ia tampak begitu bernafsu memandanginya diremas-remasnya kedua payudaraku dengan gemas sampai terasa agak sakit. Tiba-tiba mulutnya menyerbu puting susuku yang kiri, melumatnya, menghisap, dan menjilatinya. Rangsangan yang tiba-tiba membuatku terpejam dan meringis menahan rasa geli yang tiba-tiba menyerbu. Aku mendongakkan kepalaku ke atas, aku merasakan gerakan lidahnya semakin menjadi-jadi. Kedua puting susuku dijilati dan dihisapnya bergantian, rasanya geli sekali, tanganku mencoba mencengkeram pinggangnya, namun rasa geli pada puting-putingku terasa membuatku lemas dan aku merasakan sesuatu telah meleleh keluar dari kewanitaanku.

Ditariknya celana dalamku hingga lepas, disingkapkannya rok miniku ke atas, kakiku dikangkangkannya, lalu ia menempelkan kewanitaannya pada kewanitaanku, digosoknya naik turun, aku merasakan hangat dan nikmat yang tak tertahankan, aku merintih dan mengerang keras-keras tak peduli siapa yang akan mendengar. Aku terbaring telentang di atas karpet cokelat muda itu, aku melihatnya seperti menduduki selangkanganku, membuat kewanitaan kami saling bergesekan, tangannya berpegangan pada payudaraku, ibu jari dan telunjukknya memilin-milin keras puting susuku. Ia menggeliat-geliat sambil menaik-turunkan badannya, mendongakkan kepalanya ke atas, hingga aku dapat melihat keindahan rahangnya yang luar biasa.

Aku sendiri menggeliat-geliat mencoba menahan gempuran rasa geli dan nikmat yang mengalir membanjiri tubuhku lewat payudara dan kewanitaanku.
“Aduhh, Nanaa.., ohh..”, Aku seolah mendengar sendiri eranganku yang tak beraturan.
“Uhh.., Jennii.., nikmat sekalii”, Ia merintih-rintih tak karuan, nafasnya makin memburu, gesekan kewanitaan kami semakin terasa hangat dan lembap, pelintiran dan remasannya membuat payudaraku serasa pegal meskipun kegelian.

Aku terengah-engah kegelian, punggungku terangkat dari karpet, melengkung seperti busur panah. Kenikmatan yang kudapatkan serasa merajam tubuhku, putingku terasa pegal dan geli karena diplintir-plintir dari tadi, sementara kewanitaanku terasa berdenyut-denyut, rintihanku semakin tak karuan, birahiku kian memuncak. Hingga akhirnya aku merasakan desakan dari dalam tubuhku menuju kewanitaanku, tubuhku terasa kejang dan kaku, aku berusaha menahan meski sia-sia, kewanitaanku terasa tak mampu membendungnya, hingga akhirnya hentakan orgasme menghantam tubuhku.

Aku menjerit keras-keras, mencengkeram pinggang Nana, di tengah serbuan kenikmatan itu, aku sempat melihat badan Nana juga mengejang, gerakannya berhenti, namun aku tak dapat mengingatknya lagi, karena aku langsung mencapai puncak. Cairan kami saling bercampur diantara kewanitaan kami, Nana roboh dan terbaring disampingku, sementara aku sendiri merasa kehilangan seperempat kesadaranku karena orgasme yang lumayan dahsyat itu.
Kami tergeletak berdampingan, dengan tubuh basah oleh keringat, kaki terasa pegal, dan nafas terengah-engah, serta mata terkatup rapat.

Aku melirik tubuh Nana yang telanjang di sampingku, tengah memejamkan mata dan terkulai lemah. Aku sendiri tak kalah lelahnya, tubuhku masih dibalut business suit, namun sudah tersingkap di mana-mana, hingga payudaraku bisa merasakan dinginnya hawa AC ruangan, namun kenikmatan orgasme tadi segera mengantarku ke alam bawah sadar, semua gelap lagi.. Hanya kenikmatan dan kehangatan yang kurasakan mengalir dalam darahku.

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
17.55 | 0 komentar

Rabu, 30 Maret 2016

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Pengalaman Sex Dengan Tante Yuli

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Pengalaman Sex Dengan Tante Yuli

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Pengalaman Sex Dengan Tante Yuli


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Pengalaman Sex Dengan Tante Yuli merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Namaku Bagas, aq mau cerita tentang sex aq, siapa tau jadi inspirasi untuk kalian. ini adalah pengalaman pertamaku berhubungan seks 5 th lalu..ironisnya pengalaman seks pertamaku itu bersama tanteku.. namanya MiYuli, aq biasa memanggilnya tante Yuli.
aq berasal dari daerah dan pergi merantau ke jakarta saat usiaku 18 th, karena khawatir aq dititipkan dirumah tante Yuli, dia berumur 28 th saat aq dititipkan dirumahnya. suaminya bekerja disebuah perusahaan pertambangan swasta dijakarta.

Karena usaha orang tuaku sedang bangkrut aq tidak dapat meneruskan kuliah, tanteku bilang,
”Gas, mending kamu kuliah saja biar tante dan om yg biayain!” tp aq menolak, alasanku tidak mau merepotkan mereka dan ingin coba bekerja. padahal aq sangat ingin kuliah..
aq coba kirim cv kebeberapa perusahaan dijakarta, setelah 1 minggu ada beberapa perusahaan yg memanggilku.. om melarangku saat aq hendak pergi interview, katanya,
”kamu gak usah dateng om sedang urus kerjaan buatmu dikantor tante Yuli.” singkat cerita aq bekerja dikantor tante Yuli, setiap hari aq berangkat kerja naik mobil bersama tante, maklum aq gak bisa nyetir mobil jadi tante yg nyetir, dikantornya tante seorang manager yg sangat dihormati.

Aq sangat suka masturbasi, koleksi film bokepku banyak dari yg indonesia, bule, korea, jepang, china, india sampe arabpun ada.hehehe setiap 2 hari sekali aq masturbasi sambil nonton bokep, paling sering dipagi hari ketika bangun tidur kontol aq tegang..hehe sampai akhirnya tante Yuli tau ketika aq sedang asyik mengkocok kontolku, tante masuk kamarku untuk memanggilku sarapan..
“Gas sarapan dulu, ehhh kamu lagi asyik yak?!”, ujarnya sambil tersenyum dan dia menutup pintu kamarku lagi sambil berkata,
“selesein dulu tuch sampe keluar..” aq kaget setengah mati dan sangat malu sekali.. aq lupa mengunci pintu kamar rupanya semalam.
aq sangat heran karena tante tidak memarahiku tp malah tersenyum..dan seharian itu kerjaanku jadi kacau karena masih malu banget sm tanteku. slese makan malam aq langsung buru-buru masuk kamar. Cerita Sex 2016
 
Keesokan harinya aq terbangun ketika spermaku keluar karena aq mimpi basah, dan kontol aq masih tegang serta berdenyut-denyut..rasanya pagi itu aq ingin masturbasi lagi.. kucari hp ku dan kunyalakan film bokep jepang..kuusap-usap kontol aq yg masih dibungkus CD..sesekali kumasukan tangan kedalam CD untuk mengkocok-kocok kontolku.

Ketika tanganku sedang asyik mengkocok tiba-tiba terdengar suara tante Yuli,
” Gas keluarin aja kontolnya biar tante yang kocokin..”pintanya manja.. spontan aq tersentak kaget..
“udah kamu gak perlu malu sm tante, tante juga lagi horny karena udara pagi ini dingin banget.” tante Yuli mendekatiku dan duduk dikasurku sambil tangannya menarik CD ku dan kontolku mencuat keluar karena udah tegang sedari tadi.
“jangan tante nanti ketauan om…!!”, ujarku..
“gpp Gas, om tidak ada dirumah, dia tadi jam 5 berangkat ke papua untuk urusan kantornya.” tanpa 
banyak bicara lagi tante Yuli langsung mengulum kontol aq..disedot-sedot kepala kontol aq… dijilati dari testis, batang dan kepala kontolnya…uggghhhh bigini yakk rasanya dioral…nikmat banget..

Melihatku merem melek keenakan permainan lidah tante Yuli makin belingsatan..dia sangat nafsu banget kulumin kontolku..dihisapnya dalam-dalam kontolku…
aaakkkkhhhh…gila nikmat banget banget tante…ujarku.. tak mau kalah dengan permainan tante Yuli, tanganku mulai berani memegang payudara tante Yuli yg berukuran 34b, tidak terlalu besar tp masih padat berisi dan kenyal.. kuselipkan tanganku masuk dalam piyama yg tante Yuli kenakan..rupanya dia tidur tidak mengenakan bra..kuusap-usap puting kanannya..tanganku yg 1 lagi membelai rambutnya yg halus dan lembut sebahu panjangnya.
kupilin-pilin putingnya yg mulai mengeras dan kuremas dengan lembut…

Aq semakin bergairah dibuatnya dan kuangkat tubuhnya agar aq bisa mencium bibirnya yg tipis.
kukulum bibirnya, kuhisap-hisap lidahnya.. eehhmmmm…hmmm..gumam tanteku.. tanganku terus bergerilya kali ini kedua payudaranya bisa kuremas remas..kujepit kedua putingnya dan kugesek-gesek dengan ujung jariku.. aaahhhh…desahnya menggoda…terus Gasnn…enak banget, katanya…kuciumi lehernya telinganya terus turun ke payudaranya… aq hisap kuat putingnya, sssssllllluuuurrrrppppp….ssssshhhhh….begitu terdengar suara hisapanku..
aaaaakkkkhhhhhhh….nikmat banget Gaasssss….
“kamu hebat banget!!“ lengkuhnya..sambil matanya terpejam menikmati jilatanku…
tangan kiriku kuselipkan masuk CD tante Yuli,kucari itilnya, rupanya tante Yuli udah sangat terangsang, memeknya basah banget..
“foreplay kamu hebat…terusin Gas, puasin tante hari ini..“ ujarnya manja..

Tanpa ragu kupijit-pijit lembut itilnya yg mungil..kutekan kebawah keatas..tante Yuli jd belingsatan.. tubuhnya mengeliat..jariku kumainkan disekeliling itilnya..sesekali kumasukan jari tengahku keliang memeknya yg udah basah banget…kulepasin semua piyama tante Yuli dan CD nya hingga telanjang bulat, kubuka kakinya lebar-lebar lalu kujilatin memeknya.. itilnya kutekan dengan lidahku..kulumat tanganku membelai jembutnya yg tipis dan lurus…
“Bagaaaassssss… jangan siksa tante lagi cepet masukin kontol kamu, tante gak tahan..!!“ pintanya dengan mata terpejam dan kedua tangannya menekan kepalaku kememeknya..

Tanpa bicara lagi kujulurkan lidahku masuk lubang memeknya..kutekan dalam-dalam sampe hidungku mentok di itilnya..kuputar-putar lidahku didalem memek tante Yuli yg sangat basah.. haaahhhh…aaaaahhhhh…tubuh tante Yuli mengelinjang gak karuan…Gasnn tante mau keluar… aaaaaaaaaahhhhhhh…….tante Yuli melengkuh hebat, tubuhnya menegang dan ssseeerrrr.. cairan hangat memeknya tumpah dalam mulutku..tante orgasme…. kujilat habis cairan memeknya dan kuminum…
kupeluk tubuh tante Yuli sambil kubelai-belai rambutnya, kutunggu sampai nafasnya teratur kembali,
“Gas gila yah kamu bisa bikin tante orgasme cuma dengan foreplay?!!“ ucapnya..dan aq hanya tesenyum.
kukecup keningnya..tanganku membelai pantatnya yg kenyal..sekarang telinganya aq kulum..hhmmm..
kubisikan,
”sekarang akan kumasukan kontolku..”

Dia membalas ciumanku dengan ciuman penuh nasfu dileherku…kujilat dan kuciumi lehernya..sambil kugesek-gesekan bulu dadaku dikedua payudaranya.. aaaahhhh desahnya…kuselipkan jari tengahku dalam memeknya, kukocok-kocok, sesekali kumentokin dan kugesek-gesek bagian atas memeknya..kukenyot putingnya,,,,
tangan tante ga mau kalah dia memegang kontolku yg tegang banget..sambil dikocok-kocok kontolku… aaaahhh…aaaakkkhhhh…ku jadi makin horny….jariku mulai basah lagi oleh cairan memek tante Yuli.. kumasukan jari manisku, kubuat gesekan memutar dlm memeknya.. hhhhhhhhhhmmmmm….aaahhhhh…tante Yuli mengerang trs menggigit pundakku,,,,
“Gasnn ayooo cepet masukin kontol kamu…tante gak tahan banget memeknya pengen digenjot kontol kamu…“ pintanya..
\
Kuangkat tubuh tante Yuli yg mungil, karena aq lumayan gede badannya jadi enteng angkat tubuh tante Yuli,,,kugendong tante Yuli dan kupinta ML nya pake “monkey style” kusuruh dia melingkarkan tanganya dileherku dan kakinya menjepit pinggangku.. ku tekan kontolku masuk pelan-pelan dalam memek tante Yuli…oooohhhhh dengan mudah kontolku masuk lubang memek tante Yuli karena memeknya udah basah lagi…perjakaku ilang….kutekan makin dalam sampe mentok…
lalu pantatku mulai kugoyang maju mundur…sambil kupegang pantatnya untuk mengimbangi kocokan kontol aq.. mulutku gak bisa biarkan puting tante Yuli menganggur,sambil goyang aq sedotin puting tante Yuli bergantian..kadang aq gigit pelan putingnya…
“Gaaasss yang kenceng lagi goyangnya“, lengkuh tante Yuli….
“aaaaahhhh…ooohhhh enak banget Gas posisi kaya gini…kontol kamu mentok sekaligus neken-neken itil tante…enaknya double“, rancu mulut tante Yuli..

Kugoncang tubuh tante Yuli lebih keras dan lebih cepat lagi kocokan kontolku… dannn…..kurasakan kenikmatan yg tiada taranya….tubuhku mulai mengejang….rasanya sebentar lagi mau keluar spermaku…mulut tante Yuli meracu gak karuan…melengkuh… mendesah,,,,,,
dan sesaat kemudian kurasakan jepitan memek tante Yuli makin kuat..membuatku makin gak tahan…
“sumpah nikmat banget,,,,,,hhhhhhhhhhhhaaaaaa,,,,,aaaaaahhhhhhhhhh aq gak tahan banget tante…. 

Mau muncrat nih,,,,,cabut aja tante….“.ucapku…tapi tante Yuli tak menhiraukan ucapanku…dia terus menggenjot kontol aq….dan oooooooooooohhhhhhhhhhhh…..spermaku keluar…sesaat kemudian
tante pun mengejang dan kakinya makin erat menjepit pinggangku dia mendesah dengan keras…. aaaaaaaaaahhhhh….aaaaakkkkkhhhhhh….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh…. cairan memeknya mengalir membasahi pahaku…

Kita berdua merebah dikasur dengan posisi kontolku masih menancap di memeknya..kubiarkan tante Yuli tiduran diatas tubuhku..matanya masih terpejam menikmati orgasmenya…memeknya pun masih berdenyut-denyut…..kupeluk erat tubuhnya…
“Gas makasih banget udah puasin tante…capek banget Gas, kita tiduran dulu sejam dua jam“,kata tante Yuli..
balasku,
“tp tante kita udah terlambat masuk kerja?!!“
“gpp Gas tenang aja kmu ga usah takut nanti aq yg bilang sama HRDnya kalo kamu aq kasih tugas jadi kamu ga akan kena SP..“

Pagi itu sangat tak terlupakan…dan menjadi awal mula kisah sex ku..
kalau suami tante Yuli sedang tidak ada, aq sering diminta untuk memuaskan hasrat menggebu tante Yuli..

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
18.07 | 0 komentar

Selasa, 29 Maret 2016

Kisah Nyata Cerita Dewasa Janda Gatal Menggodaku

Kisah Nyata Cerita Dewasa Janda Gatal Menggodaku

Kisah Nyata Cerita Dewasa Janda Gatal Menggodaku


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Janda Gatal Menggodaku merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Hidup jadi janda memang tidak mudah. Banyak godaan datang bak gelombang pasang . Mulai dari ajakan iseng pria hidung belang, sampe gatelnya memek ku sendiri pengen di entot.
Namaku Rina, 32 tahun, banyak orang mengatakan aku cantik, postur ideal, sudah menjanda selama 5 tahun lebih setelah 1 tahun perkawinan yang gagal. Tinggal dikomplek perumahan tipe 21 di pinggiran kota. Aku putuskan sewa rumah di situ karena dekat dengan kantor.. Setelah bercerai, pada awalnya aku tinggal bersama adiku yang pria, sekarang dia kos sendiri karena terlalu jauh dengan tempat kerjanya.

Sudah tak terhitung berapa pria iseng yang menggoda, mengajak nikah, atau, berusaha mengambil hati menjadikan pacar. Bahkan tidak sedikit juga pria yang mengetahui statusku janda, ngajak ngentot,.aku tidak mau. Aku memang harus selektif mencari suami baru, jangan sampai gagal lagi. Apalagi kalau Cuma buat pengen ngentot.

Kalaupun aku pernah bersedia dientot, itu terjadi dengan bosku. Aku tidak sanggup menolak ajakannya, atau lebih tepat mungkin aku takut kehilangan pekerjaan jika ajakannya kutolak. Untunglah bos menepati janji, yaitu; Cuma 1 kali saja ngentot denganku. Katanya penasaran pengen nyicipin memek janda kembang sepeti aku. Terlebih aku cantik seperti arits xxx movies.

Jam 9 malam aku demam, badan panas dingin, Tersiksa rasanya. Ku putuskan minta pertolongan kepada tetangga, yaitu keluarga Bu Irma, keluarga yang baik hati. Maksudnya minta di anterin ke dokter . Akhirnya aku di antarkan oleh anaknya bu irma yang bernama Dudi , bocah kelas 2 SMP. Dudi, adalah anak yang dekat denganku, dia serig main di rumah membaca tabloid yang selalu ku beli. Dudi juga yang sering menyiram tanaman, membantu banyak hal jika aku membutuhkan tenaga lelaki. Sebagai imbalannya, tiap bulan ku berikan uang jajan untuknya.-

Sepulang dari dokter, dudi di perintahkan oleh orang tuanya untuk mengingap di rumahku. Katanya untuk jaga-jaga barangkali aku perlu bantuan di tengah malam. Aku setuju dan senang hati. Coba kalau aku butuh bantuan?
Besoknya, kondisi badanku sedikit membaik, aku sudah mandi air panas, namun seharian aku tetap beberbaring di tempat tidur, nggak kerja. seharian di rumah Nonton tv sambil tiduran.

Malam itu dudi tetap di perintahkan untuk tetap menginap di rumah sampai aku benar-benar sembuh. Aku senang, ada temen, buat ngobrol biar nggak bete, tiap hari juga gapapa pikirku.
Terkulai di tempat tidur seharian membuat tulang kaku, badan pegel-pegel. Ingin rasanya aku minta di panggilin tukang urut, tapi ah ini udah cukup malam, Jam 10.30, dimana ada tukung urut? Pikirku. 

Akhirnya, aku minta tolong sama Dudi untuk memijat badan.
“Dud, badan mba pegel banget, bisa tolong pijitin ngga?” pintaku menghampirnya di sofa ruang depan, dia sedang nonton TV, film bioskop yang di putar di layar kaca.
“mau aja sih mba, tapi saya nggak pernah mijit mba” jawabnya
“gapapa, yang penting teken-teken aja, pegel banget” aku pun duduk di lantai sementera dudi yang duduk di sofa. Kami berdua menghadap televisi. “yang ini, pundak mba” aku memberitahukan pundak yang memang pegel banget.

Dudi pun memijat-mijat pundakku, pundak yang di lintasi tali daster putih yang ku kenakan, meremas-remas dengan kedua tangannya. “iya gitu dud, lebih keras lagi, lehernya juga yah”
Dudi terus melakukan pijatan pada pundak, leher dan kepala. Meski dia pemijat amatiran, Aku sangat menikmati pijatanya. Karena memang aku pegal-pegal.

Awalnya aku biasanya saja dengan ini semua. Tapi, ketika kepalaku di pijat secara tak sengaja kepalaku bersandar ke sofa menyentuh sesuatu yang keras di selangkangan dudi, ya ampun, kepalaku menyentuh kontol bocah ini, keras lagi, rupanya dia konak. Aku tersenyum kecil dan buru-buru menarik kepalaku. Baru pundak yang di pegang udah konak, apalagi yang lain, memekmu misalnya, di jamin muncrat. Pikiranku melayang pergi, sejenak aku berpikir, ingin memberikan penglihatan padanya sesuatu yang indah sebagai bonus dia sering membantuku, memek, yah memek indahku ingin ku pelihatkan pada abg ini.
“enak banget dud. Sekalian aja punggung mba di urutin ,ntar mba ambil lotin dulu”

Setelah mengambil lotin, aku pelorotkan daster setengah badan,. Aku tengkureb di sofa. Dudi duduk di samping. Dan mengurut punggungku. Turun naik tanganya terganggu oleh Bh yang ku kenakan. “kalau susah, buka aja BH mba”
“yang mana mba, gimana”
Aku tersenyum, sekali lagi aku mendapatkan hiburan dari kelakukan bocah ini. setelah ikatan bh ku buka, dudi mulai beraksi.

Aghhh…enak sekali sekali sentuhan anak ini. lama kelamaan pijatan dan urutan tangannya membuat aku terangsang. Mungkin karena aku sudah lama tidak pernah di sentuh pria. Aku tidak tahu apa yang di pikirkan dudi, kalau boleh aku tebak, bisa jadi kontolnya semakin keras melihat kulit mulusku. Aghh…..agh
“punggung mba banyak daki nggak dud?”
“nggak mba, bersih banget, putih, mulus”
Terang aja bersih, aku selalu luluran, sesekali aku ke spa untuk merawat kulit. Itu Cuma pertanyaan iseng, aku ingin di puji oleh lelaki.
“tolong sekalian betis mba juga yah, pegel semua”

Dudi menuruti permintaanku memijat betis, dan ketika aku meminta naik ke paha, diapun mengikuti. Pijatin betis terasa mengendurkan otot-otot kaku, sementara ketika tangannya menyentuh paha membuat birahi naik tajam, egghhhh…aku mengerang tertahan. Hingga ketika beraksi di paha, aku meminta mengelus, tidak mengurut. “di usap-usap aja, iya ..gitu………..ke atas lagi…..”
Aku tidak peduli dengan daster yang telah menyibak pahaku, biarlah paha mulus ini jadi santapan matanya, sementara aku menikmati rangsangan. Aku tahu pasti, daster ini hanya menutup bokong saja, punggungku sudah terpampang lebar, cdku pasti juga sudah terlihat.
“mba, saya pengen kencing dulu” katanya.

Oh bocah ini pasti tak tahan melihat body dan paha mulusku ini. mungkinkan dia ngocok? Aku tidak tahu. Yang pasti sekembalinya dari kamar mandi siap bekerja kembali.
“yang mana lagi mba” dia bertanya
“terserah kamu, yang mana aja dulu” aku tak peduli bagian mana dulu tanganya menyentuh tubuh, semuanya itu rangsangan bagiku. Dudi semakin lancar saja memijat dan mengurut, yang membuat aku kaget adalah ketika dia memijat atau lebih tepatnya meremas bokong ogggghhhh ”kok bokong mba sih dud?”
“o,,ma…maaf mba…maaf…” dia terbata-bata

Aku tahu dia sangat bernafsu melihat bagian ini, aku memiliki bokong indah, nungging, pinggangku juga meliuk bagai gitar spayol, lelaki mana yang tidak tergoda melihat kayak gini. Temen-temen di kantor minta resep ini, padahal aku tidak punya.
“gapapa dud, terusin aja kalau kamu mau mijat bokong mba”
Aku semakin teransang berat. Batinku berpikir ingin sekali di entot oleh lelaki, haruskah aku puaskan nafsuku pada bocah ini?

Aku semakin tak tahan dengan sentuhan tangan bocah ini, hingga aku melenguh sedikit keras secara reflex. egggg…..eghhh……..
“kenapa mba. Terlalu keras ya?”
“nggak dud, terusin…., terusin……enak…….,” aku sudak tak peduli lagi dengan apa yang terjadi, memek ku sudah gatel banget.
“kamu capek ngga dud” tanyaku sambil membalikan badan . jadilah aku telentang. bh yang masih menempel di bagian depan sudah tak karuan letaknya “nggak mba” dudi menyeka sedikit keringat.
:”kalau gitu pijitin mba lagi yah, betis mba masih pegel”
Betis kiriku di pijat kembali. Pahaku sedikit ku permainkan untuk memancing dia melihat celana dalam di selangkangan. Ternyata benar,dia mencuri-curi pandang.
“kamu kok ngelirik-ngelirik kesini” candaku menuntuk ke arah memekku.
“eh,….ee….eh… maaf mba….ngh….. Nggak sengaja.”

Aku tersenyum senang. Kulirik celananya, ada yang membenjol keras. oh…
“kamu pernah lihat memek cewek dud”
“belum mba…Cuma di film”
“kalau gitu mba kasih lihat yah” aku lorot dan buang daster yang masih di pinggang. Ku lepas CD yang ku kenakan. Sekarang aku bugil di hadapan bocah kelas 2 smp.
Mata dudi tak berkedip menatap ke arah jembutku, ketika kubuka selangakangan lebar matanya semakin nanar memandang. Kulihat keringat keluar dari jidatnya.
“pijitin memek mba yah….”

Aku membantu tangannya menyentuh memek, ia gemetar tak karuan. “ogghhh…..…..”
Aku terus menggerakan tanganya di memekku, seperti yang sering ku lakukan sendiri ketika masturbasi jika sedang horny, tapi sekarang dengan tangan lelaki,. “terusin gitu….oghh,,,,,enak….”
Aku melepas dan membiarkan tangannya bergerilya sendiri. Tanganku sendiri meremas toket kebanggaanku. “egghhh………eghhh…. Masukin tangannya….ogh,,,,,,iya gitu,,,,,terus……enak….oghg………jilatin dud,,jilatin memek mba…..”
Dudi mengjilati memekku, och,,,,aku tahu dia tidak mahir, pertama kali, tapi itu sudah cukup membuat memekku gatel berat.

Aku bangkit dari tidur, tanpa basa-basi ku buka pakaiannya hingga telanjang bulat. Ketika kulihat kontolnya, ya ampun cairan sudah meleleh. Ku sandarkan dudi kesofa, ku isep kontolnya. Oghh……eghh……setelah 5 tahun jadi janda, baru kali lagi aku ngisep kontol, barang ajaib.
“mba….ogh………mba,,,,”
Aku menghentikan aksi. “kenapa sayang…?”
“enak mba”
“mau lagi?”
“iya …mba”
tidak perlu lama aku bekerja, dia sudah muncrat. “oghhhh…egh,,,,,,,,,,,”
crot….crot…..crot…..crot……crot….crot……….berulang kali sperma menyembur dari kontol bocah. Aku melumat habis. Tak tersisa. Tak ada sisa-sisa kekentalan di kontolnya. Semua ku telan. Ogh….aku baru saja menelan sperma perjaka.
“gimana dud?”
“enak sekali mba”

Aku tersenyum senang. “sekarang gantian, terusin yang tadi”
Dudi mengoral memekku. Sampai aku bisa orgasme. Oggggggh…………………….
Setelah itu kami melankutkan nonton TV yang tadi terlupakan. Malam semakin larut, tapi aku tidak juga ngantuk, pasti karena tadi siang tidur terus. Kami ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya
“kamu mau ngga yang lebih enak” tanyaku padanya. Aku masih belum puas dengan . Memek yang tertusuk benda keras, masih gatal, pengen di tembus kontol.
“mau mba”

Aku kembali bekerja, menelanjanginya dan menelanjangiku juga. Malam itu, dudi ku entot di sopa, aku berada di atas dia di bawah. Aku senang bisa kembali orgasme oleh kontol bocah ini.
Malam itu, aku tidak membiarkan dudi tidur di ruang depan seperti kemarin. Kuajak dia kekamar, tidur bersamaku. Ketika aku mendusin tengah malan, ku ajak lagi dia ngentot. Bahkan ketika dia terbangun jam lima pagi, dia yang minta ngentot, tentu saja dengan senang hati aku mau, apalagi, pagi itu dia yang menggenjotku. Rupanya dia mulai berani memasukan kontol ke memek. Luar biasa. Empat kali orgasme dalam semalam. Aku puas.


Setelah kejadian ngentot pertama dengan dudi, aku dan dudi sering bercinta. Waktunya tidak tentu, kadang malam, kadang siang, tapi tak pernah lagi dia nginap, soalnya aku gak pernah sakit.. Aku beruntung dudi dapat menjaga rahasia. Orang tuanya juga tidak ada yang curiga, soalnya sebelum kejadian itu dia sering berada di rumahku. Membantu segala sesuatu. Sekarang dia juga memuaskan birahiku. Sama-sama enak. –

Bayang-bayang asyiknya ngentot bocah yang baru pertama kali alias perjaka selalu terkenang. Aku ingin mengulang kembali. Aku ingin lagi ngentot sama bocah ingusan yang masih perjaka. dimana aku dapatkan? Aku bingung. Aku tak percaya dengan temen-temen lelaki bujangan di kantor masih perjaka. aku ingin menikmati keluguan-keluguan pria yang baru melihat toket, memek, atau sekujur tubuhku. Aku PD, tubuhku indah, aku yakin, lelaki manapun takan menolak jika ku ajak bercinta.

Strategi mencari bocah ingusan ku rancang. Caranya,malam minggu ini aku pura-pura akan menginap di tempat kost adikku. Aku sampaikan niat itu kepada orang tua dudi, aku minta tolong kepada dudi untuk menginap di rumahku, aku yakinkan kepadanya, silahkan bawa temen, satu aja, laki-laki,lebih baik bukan anak kompleks sini, bawa aja temen sekolah. Tak lupa juga aku berikan dia duit cepean untuk beli kue, kali aja buat beli cemilan untuk begadang nonton bola.

Sampai pada waktunya, sabtu sepulang kerja, aku main ke tempat kost adikku. Tidak ada yang penting sih, Cuma buat mengulur waktu saja biar sampe di rumah tengah malam.
Jam setengah sebelas malam aku sampe di depan rumah, ku lihat di dalam kilatan tv masih menyala. Di depan pintu ada tiga pasang sandal berserakan. Yang satu ku kenal, itu milik dudi, berarti dudi bawa dua temen, pikirku.

Ketika ku ketuk dan ku buka pintu, mereka tampak kaget melihat aku datang. Pasti kaget, karena aku mengatakan tidak pulang malam ini. aku segera katakan aku batal nginep dengan alasan bla..bla bla..bla Aku juga katakan bahwa mereka tetap boleh menginap disini. Nggak usah pulang, kan udah malem, padahal ini memang strategiku.

Suasana berangsur pulih. Namun ada yang kurang. Tv tidak menyala,.Di atas vcd player kulihat tempat cd film semi bokep koleksiku tergeletak, aku yakin dia langsung mematikan ketika aku datang. Berarti aku berhasil dengan pancingku. Aku juga yakin mereka sekarang lagi pada horny.
Aku langsung menyiram tubuh di kamar mandi, tidak biasanya aku mandi tengah malam kayak gini, kata orang bisa rematik. Malam ini kupaksakan, karena aku ingin ngentot dengan paca bocah abg , masa tubuhku lengket, kan nggak PD.

Ketika aku ganti pakaian, niat ngerjain abg ini sedikit melemah, pasalnya, aku mengizinkan dudi membawa satu teman saja., eh malah bawa dua. Berarti aku ngentot lawan tiga?
Malam ini ku kenakan tegtop warna putih, tanpa BH, sengaja, biar toketku tampak jelas membusung, jika dari atas akan tampak belahan payudara besar. Itu artinya, ketika aku membungkuk, toketku bisa terlihat jelas. Aku pakai celana dalam ketat yang tidak mampu menutup jembut lebatku. Bawahanku, ku kenakan rok tipis warna putih, juga. Sengaja ku kenakan ini agar bokongku terlihat segitiganya.

Dengan pasti, aku melangkah keluar kamar, di tanganku tergenggam se bungkus martabak telor dan sebungkus martabak keju, sengaja ku beli buat mereka.
“ini, mba bawain martabak buat kamu” kataku menghampiri tiga bocah yang kini sedang nonton siaran tv
“wah, jadi ngerepotin nih mba” jawab salah satu dari mereka
“gapapa” kataku “o iya siapa namanya, mba belum tahu”
“ini ryan mba, yang ini doni, semuanya temen sekolah”
“o…” aku mengganguk “ayo di makan, silahkan, jangan malu-malu”

Kami berempat ngobrol akrab, aku banyak bertanya tentang sekolah dan hobi mereka. tidak lupa juga ku keluarkan es krim dari kulkas, lengkap sudah pikirku. Makanan bergizi ku keluarkan, martabak istimewa plus 2 telor bebek ektra, martabak manis plus keju, dan es krim yang bergizi tinggi, sehingga aku yakin hormonnya naik,pasti lezat.

Sampai saat ini, rencanaku berhasil, para bocah ini sering mencuri pada paha dan toketku. Tapi darimana aku akan memulai? Aku bingung. Aku kan ga mau langsung terkam aja, harus ada jalan kesana. Waktu terus berputar, bisa rugi kalau sampai pagi Cuma ngobrol doang. Aku harus cepat bergerak.

Hampir jam dua belas aku pergi ke kamar, dari dalam aku panggil dudi. “ada apa mba?”
“dudi,mba pengen banget, entot mba sayang” aku memeluk dan minciuminya
“ada temen mba, ntar ketahuan” dudi ketakutan. Perkataannya itu membuat aku yakin bahwa dudi tidak pernah menceritakan hubunganya intimnya dengaku
“ayolah sayang, memek mba gatel banget” kuciumi dudi penuh nafsu. Meski dia keberatan, ku giring dan telentangkan dia ke tempat tidur. Kulepas semua pakaianku hingga aku bugil di atas tubuhnya. 

Kukecup bibir keras hingga bersuara, aku paksa tangannya meremas toketku hingga aku meringis keras, sengaja biar terdengar keluar supaya mereka mengetahui, dan bergabung.
Dudi melirik ke pintu kamar yang terbuka “kenapa dud”
“temen-temen pada ngelihat ”
“ryan, doni, jangan ngintip, kalau mau kesini aja” sahutku.
Beberapa menit tidak ada jawaban. Ternyata mereka bukan anak bejat yang langsung tubruk di ajan ngentot.

Aku turun dari ranjang, keluar menghampiri mereka yang melongo melihatku telanjang bulat. Ku hampiri ryan, kubiskan padanya “mau maen sama mba ga, sayang?” wajahnya pucat. Ketika ku bisikan hal itu kepada doni, ia sedikit berani “ma,,,ma…mau mba”
Aku membuka celana tiga perempat dan celana dalam milik doni, kushisap kontolnya langsung. “ogggghhhhhh…mba….oghhhhhhh…….”

Aku senang sekali melihat lolongan doni, aku lirik ryan, dia masih duduk mematung. Kulakukan hal yang sama dengan ryan. Diapun siap bertempur denganku.
Ku oral dia di sofa secara bergantian. Aku yang posisi dalam posisi menungging tak tahu kalau di belakang sudah ada dudi sedang berusaha memasukan kontolnya kedalam memekku. “Jangan dulu dudi, jangan entot mba dulu” kupikir jangan ke buru-buru memekku di sembur sperma. Dudi mengikuti perintahku, dia pun menciumi bokong, dan menjilat memek dari belakang.

Dua kontol ku isep secara bergantian. Bahkan doni dan ryan mulai berani, diapun meremas remas toketku.
“Oggggg………ogggg…..ogggg…….”ryan menyemprokan sperma ke dalam multuku.. begitu juga doni, tidak lama dia juga muncrat. Dua sperma perjaka masuk ke dalam perutku. Keduanya kentel banget.
“ayo lanjutin di kamar” aku mengajak mereka bertiga. Ketika aku telentang, dudi tak sabar meminta giliran. Aku spong dia sambil memringkan kepalaku. “doni, ryan jilatin memek sama tete mba”

Doni bergerak cepat menjilati memekku, sementara ryan meremas dan menjilati toket, aku sendiri terus menyepong kontol dudi. Permainan berlangsung panas, gerakan-gerakanku semakin liar dan gak beraturan, nikmat sekali, toket dan memek di kerjain bocah ingusan. Sementara mulutku bekerja untuk kontol dudi.

Lama juga dudi tidak muncrat, mungkin karena sudah sering ku spong jadi tidak seperti yang lainya.
Kulihat kontol ryan kembali ngaceng. Aku pun begerak, meneletangkan ryan, ku entot dia, “eghhhh….eghhhhh……”ryan merintih.
“doni, dudi, kamu tidur disini sayang” aku menunjuk di samping kiri dan kanan ryan.

Begitu mereka berbaring, aku beralih mengilir mereka, ku entot ryan, kemudian dudi. Secara bergantian. sebentar-sebentar. Inilah namanya aku ngentot pria, bukan aku yang di entot. –
Inikah yang di namakan pesta seks? Aku tak tahu, yang ku tahu hanya ingin kontol-kontol brondong ini. aku senang dapat ngentot mereka, aku senang mereka bernafsu sekali terhadapku.

Sekarang posisiku sedang ngentot dudi, ku ciumi leher dan bibirya, hingga, ia teriak.aghhhh…….eghh……ogh,,,,,,aku keluar mba……crot…crot..crot….. Dinding memeku terasa yang yang menghantam, banjir sekettika, Aku telah membuat dudi orgasme, sekarang giliran doni yang akan ku service, sementara ryan terus merangsang bagian-bagian tubuhku. Oghhh…..memeku terasa sekali mau nyemprot, aku tak tahan, oghh……..aku liar sekali bergerak di atas tubuh doni oghhhh……oghh….mba keluar……oghh……
Ketika aku masih menjerit dan blingsatan, doni juga orgasme,oghhhh……oghh…achh….crot..crot…crot… berkali-kali spemanya menyembur.

Badanku mulai lemes, sejenak aku terkulai di atas tubuh doni, sementara ryan terus menjelajahi tubuhku.
“mba, sekarang aku mba”ryan berkata
Oh iya, aku masih harus menyelesaikan satu brondong lagi. Karena mulai capek aku minta ryan yang menggenjot di atas, sebelumnya ku minta ryan membersihkan memek yang penuh sperma dengan kain.

Ryan belum mahir dengan posisi menggenjot diriku, aku pun kembali aktif menggoyang pinggul dari bawah. Sementara dudi dan doni melihat adegan aku dan ryan.
Aku nafsu sekali ketika muka ryan bertanda akan orgasme, seketika itu juga aku percepat gerakanku, ternyata bener, ryan orgasme, aku juga. Ogh…ogh…agh…mmhh…ogh….
Badanku lemes ngentot dengan tiga bocah, badanku sudah penuh dengan keringat. Tapi aku puas. Tenaga yang terkuras tak seberapa dengan kenikmatan ngentot dengan para abg.
“gimana anak-anak, enak nggak servive mba”
“bukan enak lagi mba, nikmat” kata doni yang di amini dudi dan ryan.
“mba, boleh minta lagi nggak?” tanya ryan
“boleh, tapi mba istirahan dulu yah” jawabku.. aku bersihkan badanku ke kamar mandi, terutama memek yang lengket ini. setelah itu aku buatkan mereka susu putih hangat.

Tiga bocah itu nonton tv di depan, aku sendiri tiduran di kamar. Capek. Aku ingin mengembalikan tenaga dengan memejamkan mata,.
Jam tiga dini hari aku di bangunkan oleh doni. “Eghh,,, jam berapa don?”
“Jam dua mba, bisa sekarang ngga mba”

Dasar bocah baru dapat maenan baru, nggak sabar banget pikirku “aduh, mba masih capeh nih” jawabku pura-pura“tolong pijitin mba dulu yah”
Tiga bocah smp tidak keberatan, mereka berbagi peran. Dudii memijat betis, ryan memijat tangan dan kepala, sementara doni mengurut punggunku. Garaihku sebenarnya sudah naik, tapi aku masih ingin di perlakukan begini oleh para bocah. seperti permaisuri dalam film jaman dulu.
“sekarang mba mau satu-satu, gantian,” ku katakan hal itu pada mereka,,aku ingin ingin di tonton saat ngentot. Setelah mereka berdebat, yang dapet giliran pertama doni,
“don, sekarang mba mau doni yang entot mba dari atas, mba pengen di kerjain kamu, sayang”

Doni setuju, dia pun memasukan kontolnya, aku pasrahkan setiap bagian tubihku di nikmati olehnya, enak banget rasanya aku di gagahi pria ingusan., aku tidak terlalu aktif melayani, aku hanya menikmati setiap sentuhan tanganya, juga genjotam kotolnya, sesekali aku melirih ke arah ryan dan dudi yang nonton di pinggir, inilah sensai seks bagiku.sensai seks seperti dalam xxx movies.
terus don ,………..genjot terus,…….. lebih keras………oghhhhhh…..aku menggelinjang kekiri dan kanan, eghhh……ogh……enak kontol……
“mba aku mau keluar ogh…..ogh…..”
“gapapa…ayo keluarin….semprotin yang banyak sayang,,,,,,,,,,,,,”
“mba…mba….ngg……ggggg…” crot..crot.crottt…………doni terkapar di tubuhku. Sebelum beranjak, ku minta dia bertanggung jawab dengan membersihkan memeku dari spermanya. Inu juga sensasi, memekku di bersihkan oleh pria….

Ryan langsung beraksi, kontolnya masuk menembus memek kebanggaanku. Bless…bles…. Slrup….. Enak. Nikmat. Aku tahu ryan juga mengalami hal yang sama.
“mba….mba…..ogh…..ogh……”
“Kenapa yan?”aku menggodaanya
“oghh….ogh….aku keluar mba….ogh….”

Dua kontol mengeluarkan lahar di memekku. Aku sendiri belum orgasme, maklum aku lebih menikmati memandang wajah-wajah bocah yang ngentot memekku dari pada aku konsen di memek.
“dari belakang boleh nggak mba” pinta dudi,
“nggak ah dud, sekarang mbak pengen gini aja. Lain kali aja yah”
Dudi tidak kecewa, ia pun tidak mau melewatkan hidangan yang ku berikan padanya. Cukup lama dudi memompa, hingga aku pun bisa orgasme yang di susul olehnya.

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
17.26 | 1 komentar

Minggu, 27 Maret 2016

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Istri Yang Terperdaya

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Istri Yang Terperdaya

Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Istri Yang Terperdaya


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Istri Yang Terperdaya merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Namaku Hanifah Cinta Nurkhasanah,umur 28 tahun telah bersuami namun belum dikaruniai seorang anak.Aku adalah lulusan sebuah Universitas Terkenal di Bogor). Pak Husno adalah ketua RT di daerah tempat aku tinggal. Ia sering datang ke rumahku untuk keperluan menagih iuran daerah dan biaya air ledeng.

Dia adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahunan dan mempunyai 2 istri. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya ketika di rumahku kao aku lewat didepannya, seringkali matanya jelalatan melihat padaku seolah-olah matanya tembus pandang ke balik pakaianku. Padahal aku wanita yang selalu mengenakan ****** dan baju panjang sampai mata kaki.

Tak pernah kelihatan oleh orang lain selain suamiku, karena hanya wajahku yang cantik dan kedua telapak tanganku ini saja yang kelihatan. Wah wah wah…..Dengan pakaian muslimahku ini saja…ia masih melotot seolah pandangannya mampu menembus ke balik ****** dan baju panjangku,apalagi kalu dia liat aku pas pakai celana pendek di dalam romah…pasti ngiler deh orangf ini,pikirku dalam hati.

Bagiku sih tidak apa-apa, aku malah senang kalau tubuhku dikagumi laki-laki, berarti ia mengagumiku sebagai sosok wanita alim yang berpakaian rapi.No problem gitulah…bukankah aku telah menutup seluruh tubuhku dan hanya wajah dan telapak tanganku saja yang bisa ia lihat? Sebagai wanita dewasa yang telah bersuami aku tahu persis bahwa di otaknya pasti diisi oleh fantasi2 jorok mengenai lekuk liku tubuhku yang tertutup rapat itu.

Ah…..masa bodoh lah….yang penting aku telah menjalani kewajibanku untuk menutup aurat.Namun,terkadang aku risih juga dengan tatapan matanya yang seakan menjelajah tubuhku tadi.Inilah yang membuatku selalu berhati-hati bila melewat di depannya.Aku selalu menjulurkan ****** lebarku hingga tonjolan buah dadaku yang cukup besar ini tak terlihat olehnya.Kalau sampai tercetak payudaraku….wah bisa gawat.Aku yakin di dalam pikirannya pasti penuh hal-hal yang jorok tentangku.

Rabu,Pertengahan Januari 2004 Sekitar Jam 11.00 WIB Aku sedang di rumah sendirian. Suamiku sejak pagi tadi telah berangkat kantor.Seperti biasa,selesai mandi aku duduk-duduk di beranda belakang menikmati pemandangan alam.Aku membaca tabloid muslimah ,bacaan kesukaanku.Sambil makan makanan kecil dan minum jamu untuk menjaga stamina tubuhku.
Aku memakai baju panjang terusan warna krem muda,dengan ****** lebar putih bersih.Baju panjang seperti ini yang aku sukai,sebab selain menutup seluruh tubuh,pakaian ini juga nyaman dan longgar. ..Namun…karena buah
dadaku yang sangat besar dan montok ini menyebabkan tonjolan besar di balik ****** dan bajuku.
Tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera kuletakkan tabloid muslimah ke meja,dan berjalan ke arah pintu. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Husno yang datang, pasti dia mau menagih biaya ledeng, yang dititipkan suamiku tadi. Cerita Sex 2016

Kubukakan pagar dan kupersilakan dia ke dalam “Silakan Pak duduk dulu ya, saya ambil uangnya” senyumku dengan ramah mempersilakannya duduk di ruang tengah.
“Kok sepi sekali dik, kemana yang lain ?” “Ya….beginilah Pak, kalau suami saya ke kantor,biasanya saya sendirian saja di rumah, tapi uangnya udah dititip ke saya kok, Seperti biasa matanya selalu saja menatapi tubuhku, terutama bagian dadaku yang menonjol itu. Aku juga sadar kalau dadaku sempat diintip olehnya waktu menunduk untuk menaruh segelas teh untuknya.
Untunglah ****** putihku ini cukup panjang dan lebar,hingga ia tak menemukan yang apa dicarinya.
“Minum Pak” tawarku lalu aku kembali masuk ke dalam untuk mengambil rekening untuk pembayaran ledeng.

Aku sama sekali tak mengetahui kalau ternyata pak Husno memasukkan sesuatu ke dalam gelas minumanku saat aku masuk ke dalam.Sambil membawa rekening terakhir pembayaran,aku kembali duduk di depannya dengan
menyilangkan kaki kananku sehingga pahaku yang jenjang dan putih itu tercetak di balik kain panjang yang kukenakan. Aku meneguk gelas yang telaH dicampuri sesuatu tadi,dan sedikitpun aku tak mengetahui bahwa itu
adalah obat perangsang sex tingkat tinggi.

Beberapa saat setelah aku minum,benar saja…aku merasakan geli2 dan letupan birahi yang menggoda liang memekku.Puting susuku tiba2 menjadi kencang dan runcing….gairah sexku tiba2 membuncah tingi ke awang2.Aku jadi terbayang saat2 aku bersetubuh dengan suamiku..nikmat..geli…gatal.!!ya,rasa itu seperti sangat dekat.

Aku resah..dudukku jadi tak tenang,sebentar2 aku menggerakkan lutut untuk menutupi gejolak birahi yang melanda. Nuansa mesum mulai terasa di ruang tamuku yang nyaman itu. Dia menanya-nanyaiku sekitar masalah anak muda, kegiatan2 pengajian, masa2 muda saat kuliah, hoby, keluarga, dan lain-lain, tapi matanya terus saja menelanjangiku. “Dik Cinta jamunya apa sih,kok kelihatan cantik terus..???

Busyet….ia memulai rayuannya. “Habis bersih2 rumah ya dik, soalnya badannya keringatan gitu terus mukanya merah lagi” katanya. “Iya nih Pak
“,jawabku sambil mataku kurasakan meredup dan bibirkupun terasa gemetar.Aku tak kuat menahan birahi ini…Sambil bersuara lirih’aku menjawab pertanyaan2 pak Husno.
“Biasa kan Pak, wanita harus jaga badan lah, rajin minum jamu dan beres2in rumah.Cuma sekarang jadi pegel banget nih, pengen dipijat rasanya, bapak bisa bantu pijitin ga ?” godaku sambil mengurut-ngurut pahaku.Sumpah…aku cuma bercanda.Aku sengaja berseloroh begitu hanya untuk menggoda dan mengetahui sampai di mana keberaniannya.

Namun astaga….rupanya aku salah duga.Ia ternyata jauh lebih berani dari yang aku duga. Tanpa diminta dia segera bangkit berdiri dan pindah ke sebelahku, waktu berdiri kuperhatikan ia lagi2 melihat ke dadaku yang menonjol dari balik ****** dan baju muslimahku, akupun tak punya daya dan kekuatan untuk menghindari tubuhnya yang kini dekat sekali ke tubuhku.

Kulihat wajahnya yang memang tampan, juga kulihat penisnya ngaceng berat di balik celananya. “Mari Dik, kesinikan kakinya biar bapak pijat”. Tanganku mencoba menahannya agar ia tak menyentuh tubuhku.Namun ia nekat tak menghentikan langkahnya, ‘Dik Cinta…tenang Dik…nanti Dik Cinta akan merasa nyaman.”Katanya sambil tangannya memegang lengan kananku dan tangan kirinya meraih pundakku.’ Jangan Pak…malu,kataku sambil
mendorongnya.”Dik Cinta…..ayolah Dik….ia tak mau berhenti. Pandai benar laki2 ini, ia sangat percaya diri berbuat seperti ini.

Ia tahu persis rupanya,walau mulutku menolak perlakuannya, namun gerak dan irama tubuhku justru mengijinkan bahkan menginginkan lebih dari semuanya.
Akhirnya aku benar2 diamuk birahi yang menggelegak, pertahananku runtuh, aku membiarkan tangannya menyentuh dan menjamah tubuhku. Aku merubah posisi dudukku menjadi menyamping dan menjulurkan kakiku ke arahnya. Dia mengusap-kakiku, menyingkapkan baju panjangku,mengelus betisku..dan ooohh…..perlakuannya sangat lembut meraba2 betis dan hingga ke atas di pangkal pahaku. 

Aku merengek manja…..Paaakk…..ooouuhh…nafsu telah menguasai jiwaaku.Aku tak ingat lagi bahwa lelaki yang kini menjamahku ini bukanlah suamiku. Aku tak ingat lagi, bahwa aku seorang muslimah cantik jelita yang masih memakai ****** dan baju panjangnya, kini mengijinkan tubuhnya dipegang dan diraba2 oleh laki2 lain selain suaminya.
Pak Husno mulai mengurut paha…turun ke bawah hingga betisku.

Uuuhh….pijatannya benar-benar enak, telapak tangannya yang kasar itu menelusup ke dalam baju panjangku,membelai pahaku yang putih mulus membangkitkan birahiku. Akupun mendesah-desah sambil menggigit bibir bawahku. “Dik Cinta….kamu wanita yang sangat cantik, alim, ber******, dan sangat sopan. Bapak jadi penasaran sekali dengan kemulusan dan keindahan tubuh dik Cinta yang selalu tertutup ****** ini.” Aku sudah tak mampu lagi mendengarkan celotehannya.
Yang aku rasakan hanyalah geli…gatal…nikmat…yang menuntut pemuasan. “Pijatan bapak enak ya Dik ?” tanyanya lagi. 

Aku terus mendesah membangkitkan nafsu Pak Husno, desahanku kadang kusertai dengan geliat tubuh. Tanganku mencengkeram sandaran sofa menahan nikmat tak tertahankan, sambil aku menyandarkan kepalaku yang terbungkus ****** lebar warna putih ini. Dia semakin berani mengelus paha dalamku, bahkan menyentuh pangkal pahaku dan meremasnya.
“Enngghh…Pak !” desahku lebih kuat lagi ketika kurasakan jari- jarinya mengelusi bagian itu Tubuhku makin menggelinjang sehingga nafsu Pak Husno pun semakin naik dan tidak terbendung lagi. Celana dalamku yang
berwarna pink dipelorotkannya .
“Aaww…!” aku sangat kaget sambil menutupi kemaluanku dengan telapak tanganku. 

Sungguh….belum pernah laki2 lain selain suamiku menyentuh tubuhku bahkan menyentuh kemaluanku.
Aku seorang muslimah yang ber******,taat menjaga kehormatan.Jangankan menyentuh…melihat kakiku saja tak ada yang pernah. Tapi kali ini pak Husno …seorang laki2 yg bukan suamiku telah jauh masuik ke dalam
bagian2 tubuhku yang selama ini aku jaga.

Namun,melihat reaksiku dia justru makin gemas saja, ditariknya celanaku yang sudah tertarik hingga lutut itu lalu dilemparnya ke belakang, tanganku yang menutupi kemaluan juga dibukanya sehingga kemaluanku yang berambut lebat itu tampak olehnya, klistorisku yang merah merekah dan sudah becek siap dimasuki. Pak Husno tertegun beberapa saat memandangiku yang sudah bugil bagian bawah itu.

“Kamu memang sempurna Dik Cinta, dari dulu bapak sering membayangkan ng*****in kamu, kamu wanita yang sangat cantik dan alim. Kamu wanita sopan, baik dan suci di balik ****** dan pakaian2 muslimahmu. Di balik ****** dan baju panjangmu,aku justru sangat penasaran dan tertantang ingin melihat dan menyingkapnya.., akhirnya hari ini kesampaian juga” rayunya. 

Dia mulai melepas kemejanya sehingga aku dapat melihat perutnya yang berlemak dan dadanya yang berbulu itu. Lalu dia membuka sabuk dan celananya sehingga benda dibaliknya kini dapat
mengacung dengan gagah dan tegak.
“Wow……gede banget!”‘kataku dalam hati.Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat,jauh lebih besar dan panjang dari pada milik suamiku.Aku sudah tidak sabar lagi menggenggam dan mengulumnya.

Pak Husno begitu membuka pahaku lalu membenamkan kepalanya di situ sehingga selangkanganku tepat menghadap ke mukanya. “Busyet….laki2 ini bernafsu banget dengan kemaluanku.Dengan ****** lebar warna putih yang masih kukenakan,dan baju panjang muslimah yang juga masih membungkus tubuhku,laki2 ini menelusupkan wajahnya ke dalam selengkanganku.

“Hhmm…wangi, pasti adik rajin merawat diri yah” godanya waktu menghirup kemaluanku yang kurawat dengan apik dengan sabun pembersih wanita. Sesaat kemudian kurasakan benda yang lunak dan basah menggelitik vaginaku, oohh…lidahnya menjilati klistorisku, terkadang menyeruak ke dalam menjilati dinding kemaluanku. Lidah tebal dan kumisnya itu terasa menggelitik bagiku, aku benar-benar merasa geli di sana sehingga mendesah
tak tertahan sambil meremasi rambutnya.

Suamiku saja tak pernah berbuat segila ini, mencium bahkan menjilat-jilat lobang memekku. Kedua tangannya menyusup ke atas..menuju dadaku,walau masih terhalang ****** panjang dan baju muslimahku, ia kelihatan sudah

sangat bernafsu meremas, membelai, dan memelintir-melintir ujung buah dadaku.Secepat kilat,tangan kanannya menelusup ke balik kain ******ku di bagian dada,ya….tangannya telah meraih leherku,,,mengekluksnya…dan secepat kilat pula tangan itu berogoh masuk ke dalam baju panjangku dan menemukan buah dadaku yang sangat kenyal yang selama ini diincarnya itu. Jari-jarinya yang besar bermain dengan liar disana, memencet putingku dan
memelintirnya hingga benda itu terasa makin mengeras.

Aku naik ke wajahnya dan membungkukkan tubuhku, tangan kiriku menyingkap dan memegang ujung bawah kain panjangku,kuangkat tinggi2 hingga sampai ke pusar.Tangan kananku meraih benda kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok perlahan sambil menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelirnya kuemut sejenak, lalu jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana aku mulai membuka mulut siap menelannya. Oohh…batang itu begitu gemuk dan berdiameter lebar persis seperti tubuh pemiliknya, sehingga akupun harus membuka mulutku selebar- lebarnya agar bisa mamasukkannya. Aku mulai mengisapnya dan memijati buah pelirnya dengan tanganku.

Pak Husno mendesah-desah enak menikmati permainanku, sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan ada gerakan memutar-mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya, jari-jari lain dari tangan yang sama mengelus-elus klistoris dan bibir vaginaku, bukan itu saja, lidahnya juga turut menjilati baik anus maupun vaginaku. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.
Selama 10 menitan kami menikmatinya sampai ada sedikit terganggu oleh berbunyinya HP Pak Husno. Aku lepaskan penisnya dari mulutku dan menatap padanya.

Kulirik kain ****** di
dadaku….beberapa rambut jembut kemaluan pak Husno rontok dan menempel di ****** putihku.Aku mengambilnya…dan memperhatikannya.Wow….panjang banget bulu jembutnya Pak Husno menyuruhku mengambil HP-nya di atas meja ruang tamu, lalu dia berkata
“Ayo dik, terusin dong karaokenya, biar bapak ngomong dulu di telepon” Aku pun tanpa ragu-ragu menelan kembali penisnya.

Dia bicara di HP sambil penisnya dikulum olehku, tidak tau deh bicara dengan siapa, emang gua pikirin, yang pasti aku harus berusaha tidak mengeluarkan suara-suara aneh. Tangan satunya yang tidak memegang HP terus bekerja di selangkanganku, kadang mencucuk-cucukkannya ke vagina dan anusku, kadang meremas bongkahan bontotku.

Tiba-tiba dia menggeram sambil menepuk-nepuk bontotku, sepertinya menyuruhku berhenti, tapi karena sudah tanggung aku malahan makin hebat mengocok dan mengisap penis itu sampai dia susah payah menahan geraman nikmatnya karena masih harus terus melayani pembicaraan.

Akhirnya muncratlah cairan putih itu di mulutku yang langsung saya minum seperti kehausan, cairan yang menempel di penisnya juga saya jilati sampai tak bersisa. “Ngga kok…tidak apa-apa…cuma tenggorokkan saya ada masalah dikit” katanya di HP Tak lama kemudian dia pun menutup HP nya, lalu bangkit duduk dan menaikkanku ke pangkuannya, tangan kirinya dipakai menopang tubuhku, lalu dengan sigap tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku.

Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Pak Husno menurunkan ritsluiting di pounggungku, memelorotkan pakaian muslimahku dari bahu dan meloloskannya lewat lengan kananku, sehingga kini payudara kananku yang putih montok itu tersembul keluar. Dengan penuh nafsu langsung dia lumat benda itu dengan mulutnya.

Aku menjerit kecil waktu dia menggigit putingku dan juga mengisapnya kuat-kuat, bulatan mungil itu serasa makin menegang saja. Dia membuka mulutnya lebar-lebar berusaha memasukkan seluruh payudaraku ke mulutnya, di dalam mulutnya payudaraku disedot, dikulum, dan dijilat, rasanya seperti mau dimakan saja milikku itu.

Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari- jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku terasa sudah di puncak, mengucurlah cairan cintaku dengan deras. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli di bawahku sehingga tangannya terhimpit diantara kedua paha mulusku. Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia
jilati cairanku dijarinya itu,sebagian ia lap dan bersihkan dengan kain ****** yang terjulur di dadaku ini. aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri.

Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya. Telapak tangannya yang penuh sisa-sisa cairan itu dibalurinya pada payudaraku “Sayang kalo dibuang, kan mubazir” ucapnya Kembali lidahnya menjilati payudaraku yang sudah basah itu, sedangkan aku menjilati cairan pada tangannya yang disodorkan padaku. Tanganku yang satu meraba-raba ke bawah dan meraih penisnya, terasa olehku batang itu kini sudah mengeras lagi, siap memulai aksi berikutnya. 

Peluh kenikmatan membasahi tubuh dan wajahku.
Tanganku meraih bros di ****** bagian depan dadaku untuk melepasnya.Namun tangan pak Husno mencegahnya sambil menggenggam tanganku. “Biarkan Dik Cinta,biarkan kamu tetap mengenakan ****** dan baju panjangmu ini,Justru inilah yang membuatku sangat terangsang.Di balik ****** dan baju panjangmu ini,tersimpan sejuta misteri kenikmatan,dan hari nii aku terlah membuktikannya”. Jantungku serasa copot mendengarnya..ya aku seorang wanita ber******,telah bersuami lagi.

Sekarang tengah bersetubuh dengan laki2 lain selain suamunya,Wanita macam apa aku ini,begitu hatiku berkecamuk.Namun itu hanya sekilas dan hanya beberapa detik saja,karena Pak Husno kembali membelai-belai buah dadaku dan menciumi wajah dan bibirku.Gairah sex kembali membuatku melayang-layang tak ingat apa2 lagi,Ya…yang ku mau hanyalah *******..*******…dan ******* terus…Geli2 gatal di liang kewanitaanku
sungguh tak tertahankan.Ini hanya bisa dipuaskan dengan…..kemaluan pak RT ku yang besar dan tegang ini.

Dia membalik tubuhku, tepat berhadapan dengannya, tangan kananya memegangi penisnya untuk diarahkan ke vaginaku. Aku membukakan kedua bibir vaginaku menyambut masuknya benda itu. Setelah kurasakan pas aku mulai menurunkan tubuhku, secara perlahan tapi pasti penis itu mulai terbenam dalam kemaluanku.

Goyanganku yang liar membuat Pak Husno mendesah-desah keenakan, untung dia tidak ada penyakit jantung, kalau iya pasti sudah kumat. Baju muslimah yang masih menyangkut di bahu sebelah kiri diturunkannya sehingga pakaian itu menggantung di perutku dan payudara kiriku tersingkap. Nampak sekali bedanya antara yang kiri yang masih bersih dengan bagian kanan yang daritadi menjadi bulan-bulanannya sehingga sudah basah dan memerah bekas cupangan.

Kedua tangannya meremas-remas kedua payudaraku, ketika melumatnya terkadang kumisnya yang kasar itu menggesek putingku menimbulkan sensasi geli yang nikmat. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. Birahiku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh
seperti ini.

Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, ****** yang kukenakan pun semakin kusut dan basah oleh keringat kenikmatan,lalu aku mencium bibirnya. Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya.

Mengetahui aku sudah mau keluar, dia menekan- nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghujam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan jeritanku tak tertahankan lagi terdengar dari mulutku, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukan nya.

Dia menurunkanku dari pangkuannya, penisnya terlihat berkilauan karena basah oleh cairan cinta. Dibaringkannya tubuhku yang sudah lemas itu di sofa, lalu dia sodorkan gelas yang berisi teh itu padaku. Setelah minum beberapa teguk, aku merasa sedikit lebih segar, paling tidak pada tenggorokkanku karena sudah kering waktu mendesah dan menjerit. ****** lebar warna putih bersih itu, dirapikannya.Dan baju panjang yang masih menggantung di perut dia lepaskan, sehingga kini aku bugil total kecuali ****** lebar yang masih kukenakan di kepala,menjulur sampai ke dada.
Sebelum tenagaku benar-benar pulih, Pak Husno sudah menindih tubuhku, aku hanya bisa pasrah saja ditindih tubuh gemuknya. 

Dengan lembut diamengecup keningku, membelai-belai ****** di kepalaku,ya….ia kelihatan sangat menyukai dan mengagumi wanita cantik ber****** seperti halnya diriku. Dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, Pak Husno menempelkan penisnya pada vaginaku, lalu mendorongnya perlahan, dan aahh.mataku yang terpejam menikmati ciuman tiba-tiba terbelakak waktu dia menghentakkan pinggulnya sehingga penis itu menusuk lebih dalam.
Kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding vaginaku. Buah dadaku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua paha rampingku kulingkarkan pada pinggangnya.

Kadang tanganku mengangkai ujung ****** yang terjulur di dada…agar buah dadaku yang montok dapat bersentuhan langsung dengan tubuh pak Husno.
Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ.

Aahh.ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu, kumis kasar itu menggelitikku sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli. Wajah Pak Husno yang tampan kini tersembunyi di balik ****** lebarku yang berwarna putih,sementara lidahnya menjilat-jilat ketiakku. “Uuuhh….Pak…aakkhh…!” aku kembali mencapai orgasme, vaginaku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera keluar, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang orgasme.

Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan
bekasnya.

Tanpa melepas penisnya, Pak Husno bangkit berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya. Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok kemaluanku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap seperti ikan di luar air. Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Dia naik ke wajahku, lalu dia tempelkan penisnya yang masih tegak dan basah di bibirku.

Akupun memulai tugasku, kukulum dan kukocok dengan gencar sampai dia mengerang keras dan menjambak ****** di belakang kepalaku. Maninya menyemprot deras membasahi wajahku,bahkan banyak yang tercecer mengotori ****** putih yang kukenakan.

Aku membuka mulutku menerima semprotannya. Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, benda itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi.

Sofa tempat aku berbaring tadi basah oleh keringat,begitu juga baju panjang muslimah yang tergeletak di lantai,turut basah oleh keringat dan semprotan sperma yang tercecer.****** lebar warna putih yang masih kupakai ini,tak luput dari semprotan sperma pak Husno hingga basah dann kuyup.Cairan kenikmatan menggenang di lantai,baju muslimahku,dan ******ku.OOhhh….nikmatnya masih terasakan saat2 pak Husno menyemprotkan cairan cintanya.Sayang tidak keluar di dalam vaginaku.

Namun karena aku lagi subur,maka aku memang yang memintanya untuk dikeluarkan di luar.Cairan kenikmatan tercecer di sana- sini,****** putihkupun ternoda,dan cairan cintaku yang menetes disana- sini bercampur dengan cairan cinta pak Husno. Masih dalam keadaan memakai ****** namun bugil di bagian bawah, aku berjalan sempoyongan ke dapur mengambil kain lap dan segelas air putih.

Waktu aku kembali ke ruang tamu, Pak Husno sedang mengancingkan lagi bajunya, lalu meneguk air yang tersisa di gelasnya. “Wah Dik Cinta ini benar-benar hebat ya, istri-istri bapak sekarang udah ga sekuat adik lagi padahal mereka sering melayani bapak berdua sekaligus” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis. Setelah berpakaian lagi, aku mengantarnya lagi ke pintu depan. Sebelum keluar dari pagar dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia menepuk bontotku dan berpamitan.

Sambil meremas bontotku dengan kuat,ia tersenyum sambil berbisik , “Ternyata memek wanita cantik ber****** sangat enak….aku ketagihan nih!” “Dasar bandot, belum cukup punya istri dua, masih ngembat istri orang” kataku dalam hati. Namun sejujurnya aku mengakui….penisnya memang sangat besar dan panjang…inilah yang membuatku merasa sangat nikmat,jauh lebih nikmat dibanding saat bercinta dengan suamiku.

Akhirnya aku pun melepaskan ****** putihku dan mandi membersihkan tubuhku dari sperma, keringat, dan liur. Siraman air menyegarkan kembali tubuhku setelah seharian penuh bercinta dan berolah syahwat. Beberapa saat sesudah aku selesai mandi, suamiku pun pulang. Ia bilang wangi ruang tamunya enak sehingga kepenatannya agak berkurang, aku senyum-senyum saja karena ruang itu terutama sekitar “medan laga” kami tadi telah kusemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi.

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
17.41 | 0 komentar

Sabtu, 26 Maret 2016

Kisah Nyata Cerita Dewasa Aku Dan Ko Hendri

Kisah Nyata Cerita Dewasa Aku Dan Ko Hendri

Kisah Nyata Cerita Dewasa Aku Dan Ko Hendri


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Aku Dan Ko Hendri merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Aku mengenal Pak Hendri, seorang duda, ketika dia bekerja di kantorku sebagai tenaga kontrak. Walaupun sudah paruh baya, dia masih nampak ganteng dengan tubuh tegapnya yang atletis. Aku tertarik dengan ketampanannya, apalagi dia sangat perhatian ke aku. Misalnya sesudah aku nikah, rambutku aku cat kepirangan, dia langsung berkomentar bahwa aku lebih cantik dengan rambut hitam. Ini yang membuat aku diam-diam menyukainya, bukan sebagai teman tetapi sebagai lelaki dewasa yang berpengalaman. Karena rumahku sejalan dengan rumahnya, aku hampir setiap hari ikut mobilnya, pergi dan pulang. Dalam perjalanan pergi pulang kantor itulah, aku menceritakan problem rumah tanggaku. Setelah menikah, aku tak kunjung hamil, padahal aku sudah sangat mendambakan anak.

Dia sering memberi informasi, termasuk tentang siklus datang bulanku. Dia memberi advis untuk menghitung masa suburku, sehingga pada masa subur itulah aku harus ngentot dengan suamiku setiap malam. Masalahnya suamiku itu gila kerja sehingga kalau pulang ke rumah dia sudah loyo karena pekerjaannya. Alhasil paling ngentot dilakukan paling banyak 2 kali seminggu, itu juga ketika week end. Aku suka kesal kalau pada weekend, apalagi pada masa suburku, suamiku sangat terlibat dengan pekerjaannya sehingga dia akan loyo kalau sudah diranjang. Jangan tanya mengenai kepuasan yang seharusnya menjadi hakku karena suamiku tidak tahan lama, maunya langsung masuk dan belum 5 menit sudah ngecret. Karena memang aku sangat mendambakan bisa hamil, aku tidak mempermasalahkan loyonya suamiku di ranjang, buat aku yang penting dia bisa mengecretkan pejunya di dalam memekku. Cerita Sex 2016

Sampailah kejadian terakhir yang membuat aku sangat sangat kecewa pada suamiku. Persis pada saat masa suburku, dia harus keluar kota untuk 2 minggu, padahal 2 hari sebelumnya dia baru pulang dari luar kota selama seminggu. Alasannya, dia harus kerja keras untuk mengumpulkan uang buat persiapan punya anak. Uang sih penting, tapi kalau anaknya gak di buat2 ya percuma saja mengumpukan uang banyak2. 

Aku mengeluh ke Pak Hendrilewat sms, jawabannya membuat aku kaget.
“Kalau PMDN gak bisa coba PMA saja. Aku mau kok mbantuin kamu bikin anak”. Aku terdiam karena jawaban tadi.
Karena lama tidak aku jawab, masuklah smsnya lagi :
“Diam itu artinya mau kan, apalagi kamu kesepian karena suami kamu keluar kota terus. Udah lah, besok pagi jam 8 kamu tunggu aku di mulut komplex kamu”. SmSnya tidak ku jawab, dalam hati timbul keraguan apakah aku mau memenuhi ajakannya atau tidak, aku bingung antara mau “membalas” suamiku atau berlaku sebagai isteri yang setia.
Aku tertidur dengan keraguanku. Esoknya, pagi2 sudah masuk sms dari Pak Hendri:
“Jangan lupa ya, jam 8an aku tunggu kamu di mulut komplex. Jangan nggak datang ya”. Senada dengan sms semalam aku se akan-akan tidak diberi kesempatan memilih.

Akhirnya karena perasaan kesal ke suami mendominasi pikiranku ditambah dengan rasa sukaku pada dia, aku memutuskan untuk memenuhi ajakannya. Ke kantor aku lapor sakit dan tidak masuk kerja.
Jam 8 aku sudah menunggu dimulut komplex dan tak lama lagi dia datang dengan mobilnya. Aku masuk mobilnya. Dia ber seri2 melihat aku pakai tank top ketat sepinggang dan celana ketat juga, sehingga dia bisa melihat lekuk liku bodyku yang proporsional dan dapat mengundang selera lelaki yang melihatnya, termasuk dia yang sudah paruh baya itu.
“Wah kamu seksi sekali, sampai pusernya kelihatan”. Karena tank top ku sepinggang, maka kalau aku bergerak pinggangku tersingkap dan nampaklah puserku.
Aku hanya tersenyum saja :
“Kita mau kemana pak?” “Ke apartment temanku ya”, jawabnya.

Aku hanya terdiam saja sambil membayangkan apa yang akan dilakukannya di apartment kepadaku. Aku tidak banyak bicara selama perjalanan ke apartment. Sesampainya di apartment, Dia memarkir mobilnya ke basement dan kemudian menggandeng aku ke lift. Di dalam lift aku di peluknya. Aku merasa hangat dalam pelukannya, beda sekali dengan suamiku yang dingin sifatnya.
“Bapak sering ya ke apartment ini, suka bawa abg ya pak”, tanyaku sambil tersenyum.
“Suka juga”, jawabnya. Tanpa bisa kucegah, padahal dia bukan apa2ku, mendengar jawabannya aku merasa cemburu dengan cewek2 abg yang suka dibawanya ke apartment itu.

Di apartment, kita duduk di sofa, dia mengambilkan minuman dan menyalakan TV. Kami tak banyak bicara karena perhatian tertuju ke tv, tapi aku berdebar2 menunggu apa yang akan terjadi. Akhirnya dia pindah duduk di sampingku, menghadapkan tubuhnya ke arahku dan meletakkan tangan kanannya di atas perutku sambil memasukkan telunjuknya ke puserku yang tersingkap.
“Yang, kamu sudah tahu maksudku kan?” katanya lirih di telingaku.
Merinding aku mendengarnya memanggil aku yang, dan aku hanya mengangguk.
“Ya pak, Eri tahu, bapak ,,,” belum selesai aku menjawab, kurasakan bibirnya sudah menyentuh leherku, terus menyusur ke pipiku. Tubuhnya bergeser merapat, bibirku dilumatnya dengan lembut. 

Ternyata dicium pria bibir tebal nikmat sekali, aku bisa mengulum bibirnya lebih kuat dan ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sensasi nikmat yang belum pernah kudapat dari suamiku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, kurasakan tangan besarnya menyelusup kedalam tank topku dan meremas lembut toketku yang masih terbungkus bra. Ohh.., toketku ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan.

Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topku, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Sambil tangannya terus meremas-remas toketku. Kemudian tangannya menjalar ke punggungku dan melepas kaitan bra ku sehingga toketku bebas dari penutup. Bibirnya terus menelusur di permukaan kulitku. Dan mulai pentil kiriku tersentuh lidahnya dan dihisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin berkobar karena elusan tangannya.

Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah selangkanganku. Memekku yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu dilakukannya sampai akhirnya dia kemudian membuka ristsluiting celana ku dan menarik celanaku ke bawah, Tinggalah CD miniku ku yang tipis yang memperlihatkan jembutku yang lebat, saking lebatnya jembutku muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. Jembutku lebih terlihat jelas karena CD ku sudah basah karena cairan memekku yang sudah banjir. Dibelainya celah memekku dengan perlahan.

Sesekali jarinya menyentuh itilku karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah memekku dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian CD ku yang sudah basah itu dilepaskannya. Aku mengangkat pantatku agar dia bisa melepas pembungkus tubuhku yang terakhir. Telanjanglah aku dihadapan laki2 yang bukan suamiku untuk pertama kalinya, tapi napsuku sudah membutakan nalarku dan aku sudah lupa dengan cewek2 abg yang pernah dibawanya ke apartment itu, tentunya untuk dientot juga.

Jarinya mulai sengaja memainkan itil-ku. Dan akhirnya jari besar itu masuk ke dalam memekku. Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali dihisap dan terus menjalar ke perutku. Dan akhirnya sampailah ke memekku. Kali ini diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir memekku dibuka dengan dua jari. Dan akhirnya kembali memekku dibuat mainan oleh bibir Dia, kadang bibirnya dihisap, kadang itilku, namun yang membuat aku tak tahan adalah saat lidahnya masuk di antara kedua bibir memekku sambil menghisap itilku. Dia benar benar mahir memainkan memekku.

Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. Dan.. Aku mengejang dan dengan sekuatnya aku berteriak sambil mengangkat pantatku supaya merapatkan itilku dengan mulutnya, kuremas-remas rambutnya yang mulai menampakkan ubannya dibalik cat rambut yang mulai memudar, untuk pertama kalinya aku merasakan nikmatnya nyampe setelah setahun menikah, hanya dengan bibir dan lidahnya. Dia terus mencumbu memekku, rasanya belum puas dia memainkan memekku hingga napsuku bangkit kembali dengan cepat.
“Pak, Eri sudah pengen dientot.” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar.

Dia pun bangkit, mengangkat badanku yang sudah lemes dan dibawanya ke kamar. Di kamar, aku dibaringkan di tempat tidur ukuran besar dan dia mulai membuka bajunya, kemudian celananya. Aku terkejut melihat kontolnya yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CDnya, gak kebayang ada kontol sebesar punya Pak Hendri, soalnya kontol yang biasa aku lihat ya kontol suamiku. Kemudian dia juga melepas CD nya. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu dengan semakin berharap. Kontolnya yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Kontol suamiku yang buat aku rasanya besar, enggak ada apa2nya dibandingkan kontolnya yang menurut aku extra large, aku merinding apakah muat kontol segitu besarnya di memekku yang biasanya cuma kemasukan kontol yang jauh lebih kecil.

Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku membuka pahaku makin lebar, rasanya tidak sabar memekku menunggu masuknya kontol extra gede itu. Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan bibir memekku mulai tersentuh ujung kontolnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir memekku terdesak menyamping. Terdesak kontol besar itu. Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang memekku dimasuki kontolnya. Aku menahan nafas. Dan nikmat luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk kontolnya. Aku mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. “Cerita Sex, Sex Hot Masturbasi, Cerita Dewasa”

Terus.. Terus.. Akhirnya ujung kontol itu menyentuh bagian dalam memekku, maka secara refleks kurapatkan pahaku, tapi betapa aku terkejut. Ternyata sangat mengganjal sekali rasanya, besar, keras dan panjang. Dia terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti meremas-remas toketku. Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada kontol besar yang mulai dienjotkan halus dan pelan. Mungkin dia menyadarinya, supaya aku tidak kesakitan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah kualami.

Nafasku cepat sekali memburu, terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kontol besar itu. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku makin kuat. Dengan tusukan kontolnya yang agak kuat dan dipepetnya itil-ku dengan menggoyang goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya.

Memekku menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah kualami. Ohh, aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan. “Paaak, Eri nyampe paak”, Aku sendiri terkejut atas teriakkan kuatku. Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Setelah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. Kubuka mataku, Dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya toketku diremas-remas pelan.

Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta tangannya meremas-remas toketku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia mengenjotkan kontolnya semakin cepat. Uhh, sekali lagi aku nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus mengenjotkan kontolnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan toketku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam memekku, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi memekku, hangat sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. 

Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya tetap meremas lembut toketku sambil mencium wajahku. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku.
“Yang, kamu luar biasa, memekmu peret dan nikmat sekali, mudahan saja pejuku bisa membuat kamu hamil” pujinya sambil membelai dadaku.
“Bapak juga hebat. Bisa membuat Eri nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Eri bisa nyampe dan merasakan kontol raksasa. Hihi..”
“Oo gitu ya yang, mungkin karena kamu selama ini gak pernah nyampe yang juga membuat kamu susah hamil. Kalo perempuan nyampe ketika dientot biasanya membantu supaya cepat hamil. Jadi kamu suka dengan kontolku?” godanya sambil menggerakkan kontolnya dan membelai belai wajahku.
“Ya pak, kontol Bapak nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabku jujur.

Dia memang sangat pandai memperlakukan wanita. Tidak heran banyak cewek2 yang jatuh kepelukannya dan mau dientot. Dia tidak langsung mencabut kontolnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari kontolnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia menciumku, membelai rambutku dan paling suka membelai toketku. Aku merasakan pejunya yang bercampur dengan cairan memekku mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan kontol yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Dia kemudian memutar lagu classic sehingga tertidurlah aku dalam pelukannya, merasa nyaman dan benar-benar aku terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya kubayangkan saja.

Menjelang siang, aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku tidur nyenyak sekali, sambil membelai rambutku. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang mengganjal memekku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam memekku. Dalam bathtub yang berisi air hangat, aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan toketku.

Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga pentilku bergesekan dengan dadanya yang berbulu dan dipenuhi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 kontolnya. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. Kontolnya pun mulai ngaceng ketika menyentuh memekku. Terasa bibir luar memekku bergesekan dengan kontolnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan memekku.
“Bapak nakal!” desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku.

Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari memekku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir memekku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh menyusur hingga akhirnya kurasakan lipatan bibir luar memekku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas.
“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya.

Aku tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di memekku. Tapi ketika berdiri, kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhku. Dia tak ingin aku terjatuh. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Lalu diusapkannya kembali cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan.
Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di leherku.
“Pak, lama amat menyabuninya” rintihku sambil menggeliatkan pinggulku.

Aku merasakan kontolnya semakin keras dan besar. Hal itu dapat kurasakan karena kontolnya makin dalam terselip di pantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelernya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia mengusap usap jembut lebatku, lalu mengusap memekku berulang kali. Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar memekku. Dia mengusap berulang kali. Itilku pun menjadi sasaran usapannya.
“Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan kontolnya makin kuat menekan pantatku. Aku merasa lendir membanjiri memekku. Aku jongkok agar memekku terendam ke dalam air. Kubersihkan celah diantara bibir memekku dengan mengusapkan 2 jariku.
Ketika menengadah kulihat kontolnya telah berada persis didepanku. Kontolnya telah ngaceng berat.
“Pak, kuat banget sih bapak, baru aja ngecret di memek Eri sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku sambil meremas kontolnya, lalu kuarahkan ke mulutku.

Kukecup ujung kepala kontolnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala kontolnya, hal ini belum pernah kulakukan terhadap suamiku. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah berdiri, kaki kiriku diangkat dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kontolnya ke celah di antara bibir memekku.
“Argh, aarrgghh..,!” rintihku.

Dia menarik kontolnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar memekku ikut terdorong bersama kontolnya. Perlahan-lahan menarik kembali kontolnya sambil berkata
“Enak yang?” ”
“Enaak banget pak”, jawabku!” Dia menenjotkan kontolnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas toketku. “Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan kontolnya kembali menghunjam memekku.
Aku terpaksa berjinjit karena kontol itu terasa seolah membelah memekku karena besarnya. Terasa memekku sesek kemasukan kontol besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. 

Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku.
“Aarrgghh.., aarrgghh..!Pak.., Eri nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya.Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi.
“Aarrgghh.., Yang”, kata nya sambil menghunjamkan kontolnya sedalam-dalamnya.
“Pak.., sstt, sstt..” kataku karena berulangkali ketika merasa tembakan pejunya dimemekku.
“Aarrgghh.., Yang, enaknya!” bisiknya ditelingaku.
“Pak.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dientot Bapak”, jawabku karena nikmatnya nyampe.

Dia masih mencengkeram pantatku sementara kontolnya masih nancep dimemekku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kontolnya yang masih menancap di memekku. Kemudian Dia membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.

Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi. Ternyata Dia sudah menyiapkan makan siang berupa sandwich dan kentang goreng yang dibelinya tadi pagi lengkap dengan soft drink dingin di meja dekat sofa. Aku dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol, makan siang dan diiringi lagu lembut. Setelah aku makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. 

Aku menurut saja. Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya.
Akhirnya setelah selesai makan, diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas lembut toketku, kemudian tangannya menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kontolnya sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.

Kepala kontolnya sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu ku raih, ku belai dan kulupnya kututupkan lagi. Aku suka melihatnya an sebelum penuh ngacengnya langsung aku kulum kontolnya. Aku memainkan kulup kontol yang tebal dengan lidahku. Kutarik kulup ke ujung, membuat kepala kontolnya tertutup kulupnya dan segera kukulum, kumainkan kulupnya dengan lidahku dan kuselipkan lidahku ke dalam kulupnya sambil lidahku berputar masuk di antara kulup dan kepala kontolnya. Enak rasanya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya kontolnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh.
“Pak hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk pak”, kataku yang juga sudah terangsang.

Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Dia menghidupkan lampu sorot di atas tempat tidur. Sebenarnya aku agak malu, tapi sudahlah, paling dia juga ingin melihat dengan jelas memekku. Dan ternyata benar, kakiku ditahannya sambil tersenyum, diteruskan dengan membuka kakiku dan dia langsung menelungkup di antara pahaku.
“Aku suka melihat memek kamu yang” ujarnya sambil membelai bulu jembutku yang lebat.
“Mengapa?”
“Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”. 

Aku merasakan dia terus membelai jembutku dan bibir memekku.
Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan. Aku suka memekku dimainkan berlama-lama, aku terkadang melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir memekku, aku makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari memekku. Dia terus memainkan memekku seolah tak puas-puas memperhatikan memekku, kadang kadang disentuh sedikit itil-ku, membuat aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa penasaran.

Maka saat aku mengangkat pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang memekku yang sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk memekku, dan saat dihisapnya itil-ku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung itil-ku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar berteriak..
“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi.
“Ayo dong pak, Eri pingin dientot lagi” ujarku sambil menarik bantal.

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kontol gedenya ke arah memekku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang kontolnya untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir memekku. Kembali aku berdebar karena berharap. Dan saat kepala kontolnya telah menyentuh di antara bibir memekku, aku menahan nafas untuk menikmatinya. Dan dilepasnya dari pegangan saat kepala kontolnya mulai menyelinap di antara bibir memekku dan menyelusup lubang memekku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku lembut. Kali ini aku lebih dapat menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya kontolnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit kedua pahaku hingga terasa sekali kontolnya menekan dinding memekku. Kontolnya semakin masuk.

Belum semuanya masuk, Dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengenjotnya hingga aku kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya meremas toketku, bibirnya dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak, terus Dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan.

Akhirnya dia pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngentot dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam ngentot, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara, atau memang aku yang kurang pengalaman dalam ngentot di tempat tidur, sebab memang suamiku belum pernah memberikan kenikmatan seperti sekarang ini ketika mengentoti aku. Lamunanku lepas saat pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya kembali meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan kontolnya.
Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. 

Tangannya terus menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya yang berbulu merangsang dadaku setiap kali bergeseran mengenai pentilku. Dan kontolnya dipompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku. Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan kontolnya makin cepat. Gesekan di dinding memekku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak.

Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh batang kontolnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di itil-ku. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia dengan cepat mengenjot lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan. Kugigit pundaknya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat. Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya.

Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kontolnya dari memekku. Dan kuraih batang kontolnya. Tanpa pikir panjang, kontol yang masih berlumuran cairan memekku sendiri kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali memekku yang berlumuran cairan jadi mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kontolnya. Dipeluknya pinggulku hingga sekali lagi aku orgasme. Dihisapnya itil-ku sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku agar bibir memekku merapat ke bibirnya. Ingin aku berteriak tapi tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat kontolnya dan kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku masih menikmati orgasme.
“Yang, aku mau ngecret yang, di dalam memekmu ya”, katanya sambil menelentangkan aku.
“Ya,pak”, jawabku.

Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kontolnya yang besar sudah kembali menyesaki memekku. Dia langsung mengenjot kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat sehingga kontolnya nancap semuanya ke dalam memekku dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa stamina Pak Hendri. Dia menelungkup diatasku sambil memelukku erat2.
“Yang, nikmat sekali ngentot sama kamu, memek kamu kuat sekali cengkeramannya ke kontolku”, bisiknya di telingaku.

“Ya pak, Eri juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman memek Eri terasa kuat karena kontol bapak kan gede banget. Rasanya sesek deh memek Eri kalau bapak neken kontolnya masuk semua. Kalau ada kesempatan, Eri dientot lagi ya pak”, jawabku.
“Ya sayang”, lalu bibirku diciumnya dengan mesra.
Itulah pengalaman pertamaku dientot Pak Hendri. 

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
18.12 | 1 komentar