Minggu, 21 Februari 2016

Kisah Nyata Cerita Dewasa Dibalik Jilbab Nana

Kisah Nyata Cerita Dewasa Dibalik Jilbab Nana

Kisah Nyata Cerita Dewasa Dibalik Jilbab Nana


Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Kisah Nyata Cerita Dewasa Dibalik Jilbab Nana merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+  kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :

Kali ini Nana akan menceritakan pengalaman Nana yang lain. Pengalaman yang sudah Nana tulis sebelumnya menjadikan Nana sedikit berubah. yah, Nana memang masih memakai jilbab, namun ada perasaan ingin pamer tubuh alias eksi dan Nana benar benar sangat menikmatinya.

Hari ini Nana berencana mengunjungi salah seorang teman Nana, masih tetap di jawa timur. teman Nana ini sedang menyelesaikan program spesialis dokter nya di salah satu universitas ternama di jawa timur. Namanya Aling, Nana mengenalnya dari jejaring sosial yang di awali percakapan Nana tentang masalah kedokteran dengannya. Cerita Sex 2016

Kalo Nana deskripsikan, Aling ini wanita yang cantik, shaleh dan juga alim karena ia memakai jilbab sama seperti Nana. namun Aling sedikit lebih pendek dari Nana, ukuran pNanadaranya??? gak lah, ngapain Nana ceritain ke kalian. pandang aja sendiri fotonya, nanti Nana pasang di facebook.
hari itu Nana janjian ketemuan dengan Aling di sebuah mall area wonokromo. namun karena hari itu adalah hari kerja dan masih pukul 10 pagi, mall masih sepi.
“Nana, aku udah di food court atas, kutunggu ya”.
“iya Aling, aku masih di jagir, bentar lagi nyampek”
“ok”, Aling menutup telponnya.

Setelah memarkir motorku, aku bergegas menyusulnya ke food court. aku melihat sesosok wanita cantik sudah menunggu di salah satu meja dan aku menghampirinya. setelah mengucapkan salam dan saling menanyakan kabar, kami kemudian memesan minuman. dan percakapan kami pun berlanjut.
Aling: “Nana sekarang kerja dimana?”
Nana: “masih free lance untuk model jilbab aja san”
Aling: “waaah, asyiknyaaaa.. gak cemburu tuh suami mu, foto istrinya tersebar dimana-mana, hehehe.”
Nana: “hehehe. suami sih mendukung aja. eh Aling, kamu ngambil Spesialis apa di FK?”
Aling: “aku ngambil SP.KK, tapi aku lagi bingung nih yu.”
Nana: “hm…? kenapa Aling?”
Aling: “aku lagi ada tugas nih, ngumpulkan sample 2 alat kelamin wanita dan 2 alat kelamin pria”
Nana: “hm? trus?”
Aling: “hehe, kamu mau kan jadi objek penelitianku?”
Nana: “hah?! masa vaginaku mau dibuat percobaan sih?”
Aling: “ssstt… jangan keras keras donk! kan cuma foto vagina aja, gak sampe foto orangnya full”.
hm… bisa eksib kah??? aku membatin saja.
Nana: “yaa, gak papa juga sih. trus rencananya vagina sapa satu lagi yang mau kamu jadiin objek?”
Aling: “ya punyaku lah Nana, sapa lagi. tapi kalo 2 sample punya pria aku masih bingung.”
Aling: “kalo punya suamimu gimana? hehehe, kamu deh yang fotoin.”
Nana: “ah emoh.”
Aling: “yaudah, punya kita aja dulu. ikut ke kostku yuk”.
Nana: “yaudah ayo, keburu siang.”

Kami pun beranjak meninggalkan mall itu, pergi ke tempat kost Aling di daerah dharma husada.
kami mengendarai motor masing-masing, dan setelah sampai di kost Nana aku sedikit terkagum dengan
fasilitas kostnya.
Aling: “ayo masuk Nana”

Akupun mengikutinya hingga akhirnya kami sampai di kamarnya.
Nana: “berapa duit ngekost di rumah mewah gini san?”
Aling: “murah, cuma 1jt sebulan”.
Aling kemudian membuka tas dokternya, mengambil beberapa peralatan yang tak ku kenal.
Nana: “emang apa aja yang mau diteliti san?”
Aling: “hm,, ntar. untuk kelamin wanita, harus nyertakan fotonya, trus meriksa lebar bibir vagina
dan ngukur dalam vagina.”
Nana: “hah? yang bener nih?!”
Aling: “iya tenang aja, gak bakal muncul muka Nana kok. hehehe. Nana duluan ya, nanti gantian.”
deg,, deg,, deg, kenapa aku malah deg degan gini.
Aling: “Nana tiduran di ranjang aja”.

Aku hanya diam saja mengikuti perintahnya. setelah tidur terlentang, aku merasakan Aling menyikap rok batik ku. kemudian kurasakan juga Aling menarik cd ku hingga lepas.
Aling: “Nana di kangkangin dulu kakinya”.
Aling: “ihh… vagina nya Nana gundul!”
Nana: “hehehe”
Aling: “bentar ya, aku foto dulu vaginamu ketika di awal”.

Kulihat Aling mengambil hh dan memotret vaginaku. dadaku kembali berdesir. kemudian aku duduk disisi ranjang untuk memperhatikan apa yang dilakukan Aling ke vaginaku. dan kulihat tatapan Aling tajam mengamati vaginaku.
Aling: “Nana, sekarang aku mau ngukur lebar vaginamu ya”.
Nana: “iya Aling, jangan diapa-apain yaa”.
Aling: “hehehe,,,”

Aling lalu mengambil sebuah penggaris yang berbahan aluminium dan mengukur panjang dan lebar vaginaku, namun karena bahannya aluminium jadi terasa dingin dan ketika menyentuh vaginaku aku merasa akan terangsang, dan Aling menyadari hal itu.
Aling: “horny ya yu? hehehe”
Nana: “jangan di godain ya, aku lagi masa subur n gampang horny nih”.
Aling: “udah yu, tinggal 1 yang belum, aku kudu ngukur dalamnya vaginamu”.
Nana: “trus gimana caranya Aling?”

Aling terlihat merogoh tas nya, dan ternyata yang dikeluarkan adalah DILDO! whaat! aku sebelumnya belum pernah pake dildo, jadi gak tau caranya gimana, namun tiba tiba aku sedikit merinding”.
Aling: “kaget ya Nana? hehehe pake dildo ini, trus nanti tinggal ngukur seberapa gitu.”
Aling: “tapi Nana kudu horni dulu biar cairan lubrikasinya keluar, jadi pas dimasukin
dildo ini gak sakit”.
aku gak tau apa yang selanjutnya akan dilakukan Aling, kulihat dia mendekatkan wajahnya ke vaginaku. tiba-tiba Aling menjulurkan lidah dan menjilati vaginaku.

Ya Tuhan, apakah Aling seorang lesbian?!?! namun jilatan lidah Aling di vaginaku bener bener membuatku melayang. dia terus menjilati clitoris dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vaginaku. aku coba memberontak, namun entah kenapa tanganku justru menekan kepalanya untuk lebih dalam menjilati vaginaku. aku masih sadar bahwa saat itu Aling masih memakai jilbabnya.
“ohh,.. Aling. belajar dari mana kamu kok pinter banget jilatin vagina gitu? ohhh,, uhh” aku terus melenguh menikmati jilatan Aling.
Aling: “Nana ditahan ya…”.

Kemudian perlahan Aling memasukkan dildo itu ke vaginaku. slerppp… hingga mencapai kedalaman tertentu, Aling kemudian mengeluarkan dildo itu dan memasukkannya kembali, hingga beberapa kali berulang-ulang. aku bisa merasakan bahwa suamiku pun biasanya mencapai titik ini ketika kami bercinta. namun ternyata Aling kembali mendorong dildo itu lebih dalam, hingga rasanya ada benda tumpul] yang mengkorek-korek pintu rahimku. tentu saja aku sangat menikmatinya dengan menggoyang goyangkan pinggulku.

Kembali muncul di ingatanku penis pak tukang dan pak edi yang begitu panjang, apakah seandainya penis mereka yang masuk juga rasanya seperti ini?
kurasakan Aling tidak lagi mengeluar-masukkan dildo itu, dan dengan tersenyum kepadaku, Aling
kemudian dengan cepat menarik dildo itu. karuan saja hal itu mengejutkanku dan membuatku ORGASME!

Cairan ku mengalir deras, namun yang lebih mengejutkan lagi Aling menyedot habis cairan orgasmeku
yang meleleh keluar. hingga beberapa saat aku beristirahat, masih menikmati orgasme yang diberikan oleh dildo dan Aling.
kemudian Aling berbisik kepadaku,
“enak ya Nana? hiihihi, gitu tuh kalo ngerasain penis 17 senti” rasanya dalem banget,
“Nana, punya suamimu sgitu juga gak?” aku masih lemas dan hanya bisa menggelengkan kepala.
kulihat santi mulai melepaskan celana jeans dan cd nya. hingga sekarang Aling terlihat menggairahkan bagi seorang pria. Aling yang tetap memakai jilbabnya, masih dengan pakaian lengkap tetapi tubuh bagian bawahnya telanjang.
“ayo Nana, gantian. tapi gak usah dirangsang ya. cukup di ukur vaginanya, di foto trus masukin aja dildonya”. akupun menurutinya, setelah memotret, aku mengukur vaginanya, dan selanjutnya aku memasukkan dildo itu.

Aku masih terpana melihat dildo ini, walaupun ukurannya 17 senti, tapi dildo ini diameternya kecil, tidak seperti penis beneran kurasa.
aku mulai menggesek-gesekkan dildo itu di luar vaginanya, merangsang klitoris nya.
“Nana, gak usah di rangsang lagi, aku udah horni nih. langsung masukin aja dildonya”
aku menuruti kata kata Aling, memasukkan dildo itu perlahan lahan ke vaginanya. kulihat tubuh 

Aling mengikuti tusukan dildo ini. namun aku mempunyai ide yang cukup iseng. aku mempercepat tusukan dildo itu dan kulihat Aling mulai terengah engah menahan kenikmatan.
rasain, batinku.

Aku kembali mempercepat tusukan dildo itu dan menggoyangkannya kesegala arah.
aku sambil tetap menusuk vagina Aling, mendekati telinganya.
“Aling kamu udah gak perawan ya?” Aling hanya mengangguk.

Aku mulai terpana melihat Aling yang masih memakai jilbab namun menikmati tusukan dildo di vaginanya, wajah dan desahan nafasnya tidak bisa menutupi bahwa gadis berjilbab ini sedang terburu nafsu. tiba tiba saja Aling menarik leherku dan memelukku, kemudian mencium bibirku! lengkap sudah, kali ini syarat disebut adegan lesbi terpenuhi. dan ini tentu saja lesbi pertamaku, walaupun tidak kusengaja. Aling masih melumat bibirku, dan upss… aku membalas french kissnya, aku MENIKMATINYA!!! 

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :

Share this article now on :

0 komentar:

Posting Komentar