Selasa, 29 Desember 2015

Cerita Dewasa Kisah Nyata Hangatnya Tubuh Tanteku Sinta

Cerita Dewasa Kisah Nyata Hangatnya Tubuh Tanteku

Cerita Dewasa Dan Kisah Nyata


Kisah ini merupakan kisah nyata yang di alamin oleh salah satu pembaca cerita dewasa , nama , tempat itu semua sudah di samarkan.Oleh karena itu cerita sex kali ini sangat mengunggah gairah kita untuk mencoba nya. Ingin tau lebih lanjut silahkan di simak saja Cerita Dewasa Kisah Nyata Hangatnya Tubuh Tanteku  . Berikut cerita 17+ nya :

Namaku Agus . Aku sekarang udah punya istri dan punya dua anak. Terus terang, ketika pertama membuka situs ini, geli rasanya hati ini. Pertama kali aku sempat heran, kenapa kok banyak orang yang rela membuka-buka “aib” sendiri dihadapan public seperti di situs ini. Tetapi keherananku seperti terjawab dengan sendirinya. Peduli amat ahh, pikirku waktu itu. Dan, lama-kelamaan akhirnya muncul juga keinginan untuk turut bagi-bagi pengalaman tentang dunia seks yang ternyata cukup luas, unik, menarik, seronok, dan bahkan sering menjijikkan.

Pertamakali aku mengenal seks adalah saat aku duduk di kelas dua smp. Waktu itu aku tinggal bersama paman di kota Jbr, sedangkan keluargaku tinggal di kota Bwi. Beda dengan saat tinggal bersama keluargaku, di rumah paman ini aku relative bebas bergerak sesukaku, apalagi pamanku yang anggota TNI sering tidak berada dirumah sementara istrinya, Tante Sinta, tidak berani melarangku.
Salah satu hobi beratku waktu itu adalah melototin TV sampai larut malam. Hingga suatu saat, ada sebuah film menarik yang sedang aku tonton, yang ternyata juga sempat membuat Tante Sinta betah menontonnya hingga larut malam. Saat itu aku hanya berdua dengan Tante Sinta. Maka ketika sesekali Tante Sinta berkomentar, aku langsung menyahut sekenanya. Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan panas, tiba-tiba Tante Sinta nyeletuk: “Heh, yang ini kamu gak boleh lihat, masih kecil!” katanya sambil matanya tetap melotot ke layar TV.
Tanpa pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Tante Sinta adalah istri pamanku sendiri, waktu itu aku menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat kok Tante, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kataku.

Mungkin karena merasa risih atau sungkan, waktu itu Tante Sinta hanya diam dan tidak langsung menanggapi celoteh nakalku. Entah kenapa, waktu itu aku seperti sengaja memancing agar Tante Sinta mau ngomong yang jorok-jorok. Maka akupun terus berceloteh sesukaku. Dan tiba-tiba Tante Sinta membuka mulutnya.
“Emang kamu ngerti yang gituan?”
“Ngerti dong. Wong nggak sulit kok!”
“Kalau ngerti ya udah!” katanya sambil melirik ke arahku.
Setelah beberapa saat kami saling terdiam, lalu aku coba membuka pembicaraan lagi. Dan kali ini aku sengaja lebih mengarah.
“Tante, katanya kalau pertama begituan rasanya sakit yah?”
“Nggak tahu!”
“Lho, waktu pertama dulu tante merasa gimana?”
“Lupa!”
“Kalau udah sering gituan, enak ya tan?”
“Ahh kamu mau tahu aja!”
“Ya emang pingin tahu, Tan!” kataku sambil menahan nafas yang terasa mulai menyesakkan dada.

Dan sejurus kemudian, istri paman yang masih terlihat cantik dengan tubuh yang padat berisi itu tiba-tiba menatapku tajam. Aku yang waktu itu masih kuper, hanya bisa membalasnya dengan senyum kecut, karena takut kalau-kalau dia marah dan melaporkan kelakuanku kepada paman. Tetapi, entah setan mana yang tiba-tiba datang dan sengaja menebar godaan, hingga tiba-tiba aku memberanikan diri mendekat kearah sofa tempat duduk Tante Sinta.
Seperti sengaja memberiku kesempatan, waktu itu Tante Sinta hanya diam saja ketika tangannya aku pegang-pegang. Dan aku yang mulai tak terkendali, terasa semakin berani melangkah lebih jauh. “Jangan gus! Aku ini tantemu!,” rintihnya ketika tanganku mulai menelusup masuk kebalik baju dasternya yang longgar.
“tan, ayo tan. Aku ingin sekali merasakan!” rengekku.

Dan, Ouuw, tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Tante Sinta langsung meraih selangkanganku, meremas kemaluanku dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. Lalu aku balas dengan meremas buah dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan. Dan setelah aku berhasil melucuti daster Tante Sinta, ganti dia yang dengan cekatan menarik resluiting celanaku, lalu menariknya hingga aku telangjang.
tan Sinta langsung jongkok di hadapanku. Lalu dengan lahapnya dia melumat kemaluanku sampai seluruh bagian diselangkanganku. Aku hanya bisa merem-melek dibuatnya. “Ouuhhg, terus Tante, terusss Tante.!” Kataku seperti melayang-layang terbuai kenikmatan.
Setelah puas melumat alat vitalku, Tante Sinta lalu berdiri persis dihadapanku sambil menyorongkan vaginanya ke mukaku. Tanpa merasa jijik, akupun menjilati lobang vagina Tante Sinta yang sudah mulai basah. “Oughh gus, teruss gus.. terussss,.. achhhh,!” celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulutku…

“Teruss Gus, tante hampirrrr, ooughh…!” erangnya sambil mendekapkan kepalaku kearah selangkangannya. Dan tiba-tiba Tante Sinta menorongku hingga aku rebah di Sofa. Lalu dia menindihku, sementara tangan kirinya menuntun kemaluanku ke lobang Vaginanya. “OOuuugghhh… SSsttttss!!” rintihnya ketika kemaluanku sudah terjepit di selangkangannya. Tante Sinta yang nampak mulai hilang kesadarannya itu, mulai menggoyangkan tubuhnya. Matanya terpejam, sedangkan dari tanternya terus mendesis seperti ular kobra yang hendak mematukkan bisanya. “OOOuuuugghhhhhh…….Aku kellluuuaarrrr BBoooobb,!!” Jeritnya tertahan, sementara tanganya mendekapku erat-erat. Lalu dia menggolosoh di sampingku.
“tan, aku belummm,!” bisikku ketelinganya.

Lalu, tante menarikku keatas tubuhnya yang sudah basah oleh keringat. Sambil tetap memejamkan matanya, Tante Sinta meraih kemaluanku dan menuntunnya masuk ke lobang memeknya yang sudah basah kuyup. “Ayo gus,.. “ katanya lirih… Dan, “OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Tanteeeeee,!!”.. Spermaku pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya aku menggesek-gesekkan kemaluanku dalam lobang vaginanya….
Sejak kejadian malam itu, aku merasa seperti orang yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap pamannya sendiri. Sebab, hampir setiap saat ketika paman tidak ada dirumah, akulah yang menggantikan paman untuk memuaskan nafsu birahi tanteku. Dan kapanpun tante mau, di kamar, di rang tamu, di dapur ataupun di kamar mandi, aku selalu dapat memuaskan nafsu tanteku…..

Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
Kisah Nyata Tentang Cerita Dewasa Karaoke Membawa Sengsara Untuk Dewi 
Share this article now on :

0 komentar:

Posting Komentar