Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Hisapan Super
Cerita Dewasa ini adalah Pengalaman Sex Cerita Dewasa Berdasarkan Kisah Nyata Hisapan Super merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+ kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya :
Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandraketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shinta sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?
Cerita nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita. Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shinta, 30 tahun, saat itu sudah beberapa hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shinta sedang mengurus perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juni 2006.. Cerita Sex 2016
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shinta yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shintasambil tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shinta. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Shinta ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung Lucky.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sandra agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol Lucky.
“Memang tidak pakai kok..”, kata Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Shinta.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sandrasambil meremas kontol Lucky agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil memiringkan badannya menghadap Sandra.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Lucky sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Sandra sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak hentimengocok kontol Lucky hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan tangannya.
Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky juga ikut bangkit lalu segera melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandralalu tangannya agak menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya.Sandra mengerti dan menuruti kemauan suaminya itu.
“Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut Sandra sudah mengulum penuh kontolnya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan pelan mengocok kontolnya.
“Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Luckysambil tangannya tak henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra pada kontolnya.
“Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky beberapa lama.
Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.
“Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Luckymulai menjilati belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandralangsung bergoyang seiring rasa nikmat yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya yang sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
Tubuh Sandra melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa..
Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya ketika terasa semburan air mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya..
“Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sandra.
Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat bibirSandra. Sandra segera membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol Luckydan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless.. Bless.. Kontol Lucky ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra.
“Ohh..”, kembali desah Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya.
“Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak hentimemompa kontolnya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shinta kesepian..”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandradalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Shinta?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya keluar masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sandra sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Lucky.
“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sandrasambil mempercepat goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Lucky.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sandra.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Lucky sambil mengecup kening Sandra.
“Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah.
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Shinta, mau nggak?”, tanya Sandramengagetkan Lucky.
Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaanLucky, tapi hanya tersenyum lalu mengecup bibir Lucky.
“Mbak Shinta adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”, kata Sandra.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sandra.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sandra sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shinta..”, kata Sandra lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Lucky terputus karena Sandra keburu melumat bibirnya.
Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Shinta.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata Sandra sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra.
Crott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sandra manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Shinta..”, bisik Sandra. Dan mereka pun kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Shinta.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sandra kepada mereka berdua.
“Aku ikut, San..”, kata Shinta.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sandra berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Shinta.
Akhirnya Sandra dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shinta berdua.
“Tidak ke kantor, Luck?”, tanya Shinta.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Lucky sambil mendekati dan duduk di samping Shinta.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Lucky.
“Apa itu?”, tanya Shinta sambil menatap mata Lucky.
“Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Lucky.
“Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti..”, kata Shinta sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil tangannya mencoba memegang tanganShinta.
Shinta hanya diam ketika Lucky menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Lucky air mata Shinta makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan..”, kata Shinta.
Lucky mengangguk. Dan Shinta segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky dan menangis terisak. Lucky mengusap-ngusap rambut dan punggung Shinta untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Lucky sambil melepas rangkulan Shinta dan menatap matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Lucky.
“Benarkah?”, tanya Shinta sambil meyeka air matanya. Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil menatap mata Shinta.
Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shinta menatap mata Lucky. Apalagi ketika Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Shinta tak bisa berkata apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky mengecup bibirnya, Shinta hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shinta ketika Lucky mulai melumat bibirnya.
“Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shinta ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Lucky tak menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shinta.
“Mmhh..”, Shinta mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky membuat Shinta bergairah tinggi dan mulai melupakan kesedihannya saat itu.
“Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shinta terputus putus serak ketika tangan Lucky mulai menggerayangi bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Shinta diremas perlahan oleh Lucky sambil tetap berciuman.
“Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shinta.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sandra?”, tanya Shinta ragu.
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak..”, kata Lucky sambil menarik Shinta ke kamar.
“Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shinta.
Lucky tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shinta. Shintapun karena sudah terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian masing-masing. Lucky merebahkan tubuh telanjang Shinta ke atas kasur.
“Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shinta keras ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah dadanya, apalagi ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shinta lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun lagi ke memek.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Shinta sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar menjilati belahan memek dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Shinta merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata Shinta sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir Shinta.
“Tapi.. Sandra..”, tanya Shinta.
“Sandra sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Shinta.
Shinta meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Lucky sudah turun naik memompa kontolnya di lubang memek Shinta.
“Ohh.. Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shinta.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Shinta sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shinta menyemburkan air maninya disertai jeritan kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shinta dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
Shinta menuruti permintaan Lucky tersebut. Shinta membalikkan badannya tanpa menungging, lalu melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan kontol ke lubang memek Shinta dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar masuk. Mata Lucky terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shinta sambil memegangi bongkahan pantat Shinta yang bulat padat.
“Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Lucky serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB..”, kata Shinta cepat.
Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-gesekkan di belahan pantat Shinta, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak dan jauh hingga punggung Shinta.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil berbaring di samping tubuh Shinta yang masih tengkurap berlumuran air mani Lucky di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Luck?”, tanya Shinta.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir Shinta.
Menurut Lucky, sampai dengan saat ini hubungan dengan Shinta, yang sudah resmi bercerai dengan suaminya, tetap berjalan. Sandra selalu meminta Lucky bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Shinta tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sandra sangat bergairah. Shinta dicarikan kontrakan oleh Lucky sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Shinta.
Bagaimana Dengan Cerita Nya? Menarik Bukan Karena Di Sini Kita Bisa Ikut Merasakan Rasa Nya Melalui Cerita Dewasa Nya Ini.Oleh Karena Ini Jangan Lupa Untuk Di Simak Cerita Hot Lainnya Di Bawah Ini :
0 komentar:
Posting Komentar